Disentil DPRD Tuban, Pemilik Jembatan Glendeng Baru Dibahas Minggu Depan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Sampai sekarang, pemilik Jembatan Glendeng yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro masih belum ada. Rencanannya, pembahasan kepemilikan jembatan yang sekarang ditutup total sejak 21 Mei 2022 itu baru akan dilakukan minggu depan. 

Kabar pembahasan penentuan aset, akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas PUPR, PRKP Tuban bersama dengan Bakorwil dan Dinas PU dan Bina Marga Bojonegoro. 

"Untuk penentuan aset Insyaallah minggu depan kita agendakan dengan Bakorwil dan Dinas PU BM Bojonegoro," ujar Kepala Dinas PUPR, PRKP Tuban, Agung Supriyadi kepada blokTuban.com, Senin (23/5/2022). 

Menyikapi desakan Komisi 1 DPRD Tuban, Agung menambahkan setelah ditutup pihaknya akan koordinasi dengan Dinas PU BM Propinsi terkait rencana perbaikan jembatan ke depannya, baik dari sisi konstruksinya maupun pendanaannya. 

"Karena dalam rapat bulan Maret kemarin, Komisi A DPRD Provinsi Jatim berjanji akan mengawal lamgsung skema pendanaannya ke Gubernur Jatim," imbuh Agung. 

Baca berita terkait : Komisi 1 DPRD Tuban Desak Pemkab Segera Minta Bantuan Dana Jembatan Glendeng ke Pusat

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban menyadari kalau menunggu APBD Tuban, tidak akan mampu untuk membangun Jembatan Glendeng yang kembali ditutup total pada 21 Mei 2022. 

Oleh karena itu, legislatif Tuban segera menjadwalkan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Kementrian PUPR. Tujuannya untuk membahas skema pendanaan Jembatan Glendeng yang sampai saat ini belum diputuskan status pemilik asetnya.

Ketua Komisi 1 DPRD Tuban, Fahmi Fikroni menilai bahwa pembangunan Jembatan Glendeng sebagai urat nadi ekonomi penghubung Kabupaten Tuban dan Bojonegoro tak boleh ditunda lama-lama. Pihaknya secepatnya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan Kementrian PUPR, untuk menentukan status kepemilikan asetnya kemudian segera membahas pendanaannya. 

"Proyek perbaikan jembatan seharusnya dibuat perencanaan yang matang, supaya tidak menghamburkan uang negara," tegas Fikroni. 

Data Pemkab Tuban, setidaknya ada tiga alasan penutupan Jembatan Glendeng yakni, kondisi jembatan saat ini mengalami penurunan pilar jembatan sekitar 30 centimeter yang mengakibatkan tumpukan jembatan pendekat menggantung, sehingga saat ini kondisi pelat lantai bertumpu pada back wall bukan pilar.

Kedua, kondisi pile cap pilar juga diketahui sudah tidak rata lagi, serta terdapat selisih beda tinggi antara ujung pilar arah Bojonegoro dan ujung pilar arah Tuban sekitar 25 centimeter kemiringan ke arah Tuban. 

Alasan terakhir, terjadi penurunan elevasi abutmen jembatan pendekat sekitar 4 centimeter. Akibatnya pengguna jalan dari arah Tuban harus mencari jalur alternatif ataupun memutar ke pertigaan Ponco Parengan menuju Jembatan Kali Ketek untuk ke Bojonegoro. [Ali]