Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com - Untuk musim hajibtahun depan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berharap diberlakukan tanpa ada pembatasan usia.
Hal tersebut disampaikan di hadapan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kabag TU, beberapa Kepala Bidang dan beberapa Kepala Kemenag kabupaten/kota se-Jawa Timur termasuk Kabupaten Tuban.
"Terkait dengan masalah haji kami sudah melakukan pendekatan dengan kerajaan Saudi, agar pembatasan usia 65 diberlakukan hanya tahun ini saja. Untuk tahun berikutnya semoga sudah diberlakukan normal, tanpa ada batasan usia," ujar Gus Men Jumat malam (06/05/2022) di kediamanya, Rembang Jawa Tengah.
Selain itu Gus Menteri juga berupaya melakukan pendekatan dengan Menteri Perhubungan, untuk embarkasi Surabaya agar tetap melakukan penerbangan dari bandara Juanda.
"Saat ini bandara internasional Juanda sedang dalam perbaikan, semoga tidak usah transit ke Jakarta, kemudian baru ke Saudi," tambahnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram berharap semoga upaya pendekatan yang dilakukan oleh Gus Men membuahkan hasil.
"Semoga upaya pendekatan ini berhasil, karena ini sangat mempengaruhi jemaah baik dari segi tenaga, keuangan dan kesehatan," harapnya.
Pria kalem ini menambahkan untuk batas usia sudah menjadi keputusan kerajaan Saudi Arabia, bagi yang lahir 1 Juli 1947 bisa berangkat dan bagi yang lahir 30 Juni 1947 otomatis akan tertolak oleh sistem.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Haris mengatakan dibukanya kembali ibadah haji untuk Indonesia khususnya Jawa Timur adalah hal yang sangat menggembirakan.
"Namun ada titik-titik krusial, yaitu batasan usia, batasan jumlah, tidak ada penggabungan dan injury time," ujarnya.
Pria berkacamata ini menambahkan perjuangan haji tahun ini terletak pada injury time.
"Biasa pada bulan Syawal sudah clear semua tapi sampai saat ini masih dalam tahap persiapan, kami dari PHU setiap hari melakukan rapat dan progres," ujarnya.
Di antara progres yang sudah dilakukan adalah data jemaah yang sudah fix di Jawa Timur, sudah pelunasan, dan ada persiapan tes petugas daerah nanti tanggal 12 Mei.
"Ada hal yang patut kita cermati akan ada tes PCR bagi jemaah, kalau kita tidak sigap akan ada banyak open seat pemberangkatan dan ini akan mengganggu keuangan penyelenggaraan haji tahun ini," ungkap dia.
Karena itu akan diupayakan ada penyangga, pcr ttp dilakukan menjelang pemberangkatan dan biaya sudah ditanggung oleh pemerintah.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Munir usai acara mengatakan pihaknya sangat berharap upaya yang sudah dilakukan oleh Kementerian Agama bisa membawa dampak positif bagi jemaah.
"Saya harap calon jemaah haji kabupaten Tuban yang akan berangkat tetap menjaga kesehatan, bagi yang belum tetep bersabar," pungkasnya.[ono]