Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Eco berarti alam dan print artinya mencetak. Maka Ecoprint merupakan corak batik yang terbuat dengan cara dicetak dengan menggunakan bahan-bahan alami yang terdapat di alam.
Biasanya, motif dari batik Ecoprint ini bisa dihasilkan dari daun-daun pohon yang ada di alam terbuka. Kendati demikian, tidak semua daun pohon bisa dijadikan sebagai bahan untuk membuat batik Ecoprint.
Dikatakan oleh Yuli Tri Widianti, Desainer Fashion baju sekaligus Owner Widi Yuliyan, dalam membuat batik Ecoprint dibutuhkan daun yang mampu menghasilkan warna tajam.
“Nggak semua daun bisa, jadi harus menggunakan daun yang bisa mengeluarkan warna. Nggak mungkin kalau pakai daun pisang itu kan nggak bisa mengeluarkan warnaya,” Ungkap Widi kepada blokTuban.com, Jumat (18/3/2022).
Sebelum memutuskan untuk membuat Ecoprint, lanjut Widi ada baiknya terlebih dahulu memperhatikan jenis-jenis daun yang akan dipergunakan dalam pembuatannya.
Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir adanya kegagalan dalam proses pembuatan Ecoprint. Dikatakan perempuan ramah itu, ada banyak jenis daun yang bisa digunakan seperti daun jati, daun kersen, daun jarak, daun pepaya, hingga daun blimbing.
Selain warnanya yang cenderung lebih kuat, beberapa daun tersebut juga memiliki corak atau motif yang bagus, sehingga sangat cocok digunakan untuk motif batik.
“Mereka kan cenderung menghasilkan warna yang kuat jadi bagus dipakai untuk membuat Ecoprint,” terangnya dengan ramah.
Lebih lanjut, perempuan 21 tahun itu juga menambahkan jika ada beberapa daun yang lainnya yang bisa digunakan meskipun tidak mengeluarkan warna tajam namun harus memiliki motif yang bagus.
Pasalnya, daun-daun itu juga bisa menghasilkan siluet. Maksudnya ialah menghasilkan kerangka daun yang samar-samar di dalam kain yang akan dipergunakan.
Meskipun demikian, hal itu bukan masalah justru motif yang seperti itu mampu menambah kesan aestatic diantara corak-corak yang memiliki warna tajam. [Sav/Ali]