Mengenal Sahasika Lituhayu, Pantomimer Cilik Tuban yang Berprestasi

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Sahasika Lituhayu, gadis yang baru menginjak usia 8 tahun pada Bulan Februari lalu ini adalah seorang pantomime cilik asal Tuban. Sejak kecil, Sika panggilan akrab gadis tersebut sudah mulai belajar seni pertunjukan pantomime. 

Berkat sang Ayah yang juga telah berkecimpung selama tujuh tahun di bidang seni pantomime, Sika mulai tertarik untuk belajar pantomime.

Ketertarikannya belajar pantomime tidak hanya berhenti sampai latihan bersama ayahnya saja, melainkan Sika telah mengikuti berbagai macam lomba pantomime anak yang diadakan di Kabupaten Tuban ataupun luar daerah. 

Meskipun menurut ayahnya Sika masih belum saatnya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan pantomime, tetapi gadis itu berhasil menorehkan prestasi pada lomba pantomime.

“Sika awalnya sering lihat ayahnya latihan, ternyata dia secara teknik itu sudah mampu, hanya saja secara emosi belum terlalu. Anaknya masih kecil jadi tentunya labil, kadang disuruh latihan nggak mau, kadang tiba-tiba malu, atau kadang dengan sendirinya berani,” jelas Arifin, ayah Sika pada Kamis (3/2/2022).

Arifin mengatakan, Sika sudah beberapa kali mengikuti lomba-lomba pantomime sejak Taman Kanak-kanak (TK), terlebih event-event di luar kota dikarenakan di Kabupaten Tuban masih jarang ada lomba pantomime selain yang diadakan oleh dinas. 

“Saya ikutkannya lebih banyak yang di luar daerah, pernah di Yogyakarta juga masuk 10 besar Nasional dia. Anaknya memang mau juga diikutkan lomba,” terangnya.

Pada tanggal 26 Februari lalu, Sahasika berhasil membawa pulang piala atas lomba pantomime tingkat SD se-Kecamatan Tuban yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 di Gedung Kordik, Kecamatan Tuban.

Perwakilan dari SDN Kutorejo 1 tersebut adalah satu-satunya pantomime perempuan dengan usia paling muda diantara peserta lainnya. Diungkapkan oleh Arifin, peserta lomba pantomime dalam kegiatan tersebut sebanyak kurang lebih 15 orang.

Dengan membawakan cerita yang berjudul ‘Lagi Asik Diusik’ karya Jamaluddin Latif, seorang mimer Yogyakarta yang telah diadaptasi kembali oleh Arifin, Sika berhasil memenangkan juara satu lomba pantomime anak tersebut.

“Cerita yang dibawakan tentang menjaga protokol kesehatan dimanapun berada. Di situ ada dua karakter yang dimainkannya, jadi memang harus cerdas membawakannya agar penonton bisa menangkap maksud cerita yang disampaikan,” ungkapnya.

Sebagai ayah dan pelatih dari Sika, Arifin tentunya bangga sang putri bisa memenangkan perlombaan tersebut. Kendati demikian, ia tidak ingin memaksakan kehendaknya untuk meminta Sika berfokus pada bidang pantomime. Pria asal Rembang, Jawa Tengah tersebut mengatakan, sebagai orang tua kedepannya akan mendukung penuh jika putrinya memang berkeinginan lebih dalam menekuni pantomime.

“Jika dia memang ingin menjadi seorang mimer, ya memang harus terus berlatih, ada ataupun tidak ada perlombaan. Tapi kalau misal di tengah perjalanan dia berubah pikiran, itu tidak masalah karena usianya masih kecil dan belum bisa menentukan pilihan, Anak kecil juga tidak bisa kita paksa, haya perlu didukung,” pungkasnya. [din/ono]