Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Pantai Cemara merupakan kawasan wisata yang dikelola oleh berbagai pihak, baik oleh desa maupun perorangan. Meskipun demikian, seluruh karyawan yang bekerja di pantai tersebut merupakan penduduk asli pribumi yaitu warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Termasuk seluruh pedagang yang menjajakan makanan dan minuman disepanjang Pantai Cemara. Ada ratusan penduduk yang turut menjajakan seperti bakso, mie ayam, rujak, mie goreng, es kelapa, kopi, teh, es jeruk, dan lain sebagainya.
"Di wilayah sini saja ada sekitar 31 warung yang berjualan kalau keseluruhan mungkin sampai 100 lebih, semuanya asli penduduk lokal, ada yang dari luar tapi itu orang yang sudah berjualan sebelum ada yang mengelola pantai ini," terang Dul salah satu karyawan Pantai Cemara kepada blokTuban.com, Sabtu (5/2/2022).
Pria ramah ini menambahkan, jika biasanya para pedagang yang turut menjajakan dagangan di Pantai Cemara setiap minggunya dikenakan tarif Rp10 ribu.
"Per stand dikenakan biaya Rp10 ribu, syaratnya kalau mau jualan harus warga asli sini," jelasnya.
Selain makanan dan minuman, pantai yang mulai buka pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB tersebut juga menyediakan berbagai fasilitas lain seperti gazebo, permainan anak, spot foto, kamar mandi, caffe, hingga musala.
"Kalau hari Minggu biasanya ada andong juga," katanya
Selama ini, diakui Dul kendala yang sering dialaminya pada saat musim hujan, air laut yang naik hingga permukaan pantai sehingga menyebabkan pantai banjir.
Lebih lanjut, bagi warga yang turut menyewakan kendaraan ATV untuk para pengunjung yang ada di pantai ini juga dikenakan biaya seperti pedagang yang membuka warung yaitu Rp10 ribu per unit setiap minggunya. [Sav/Ali] ]