Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sejumlah pedagang minyak goreng di Pasar Pramuka Tuban resah, karena barang yang diorder dari sales tak kunjung datang. Pemesanan minyak goreng dengan harga jual Rp14-15 ribu tersebut, harus menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Mulyati (48) pedagang di Pasar Pramuka bercerita, sudah dua pekan lalu ia order minyak goreng ke sales langganannya. Entah apa sebabnya, hingga Kamis (3/2/2022) pukul 10.00 Wib, minyak gorengnya belum dikirim.
"Padahal janjinya minyak goreng datang pada Selasa (2/2/2022) kemarin," kata perempuan ramah itu kepada reporter blokTuban.com saat dijumpai di tokonya.
Sembari menunggu minyak goreng harga baru, ia masih menjual dengan harga lama yaitu Rp17-18 ribu per liternya. Ia menunjukkan tumpukan kardus minyak gorengnya yang tersisa dua kardus.
Semenjak adanya penyesuaian harga minyak goreng kemasan Rp14.000 per liternya, konsumen Mulyati menurun drastis hingga 50 persen. Biasanya dalam sehari ia menjual minyak goreng curah 40 sampai 50 Kilogram, dan 20 liter minyak kemasan.
"Jauh berkurang konsumen saya. Kalau datang selalu bertanya apa ada minyak goreng murah, tapi barangnya belum ada," imbuhnya.
Ia juga sempat menyindir sales minyak goreng yang menawarkan kepadanya. Sales yang datang mengatakan, kalau harga minyak goreng kemasan sekarang murah, akan tetapi barangnya datang belum pasti.
"Itu namanya orderan setan, karena barang tidak ada tapi tetap ditawarkan," tambahnya.
Mewakili pedagang minyak goreng, ia berharap orderan minyak segera datang supaya konsumen tidak hilang. Persaingan minyak goreng di pasar tradisional semakin ketat, karena konsumen lebih memilih untuk membeli ke supermarket atau minimarket.
Pedagang minyak goreng lain, Soleh (55) justru memilih tidak berjualan minyak goreng karena rata-rata konsumennya menanyakan barang dengan harga murah. Sudah sepekan terakhir, ia mengosongkan rak minyak goreng yang biasanya terlihat penuh.
"Kalau kerugian tidak seberapa. Saya niati sedekah ke konsumen, karena harga beli dan harga jual tidak sama," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Bapenda Provinsi Jawa Timur pada 1 Februari 2022 menggelar operasi pasar murah dengan menyediakan 1000 paket minyak goreng harga Rp 12.500 per liternya. Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng ditetapkan 1 Februari 2022, untuk kemasan premium seharga Rp 14.000, minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 13.500, dan minyak goreng curah seharga Rp 11.500. [Ali]