Kukuhkan Petani Milenial Ronggolawe, Bupati Tuban Berharap Petani Bisa Lebih Kreatif dan Inovatif

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com –  Bupati Tuban, Aditya Halindra Farizki atau yang akrab disapa mas Lindra resmi  mengukuhkan puluhan petani milenial ronggolawe pada Selasa (1/2/2022).

Acara yang diselenggarakan di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban tersebut turut dihadiri oleh Khofifah Indar parawansa, Dandim 0811, Kapolres, Anggota DPRD Tuban Tulus Setyo Utomo, OPD Jatim, Forkopimca Plumpang dan juga tokoh masyarakat setempat.

Dalam kesempatan itu, mas Lindra menyampaikan harapannya terkait keberadaan petani milenial ronggolawe di tengah masyarakat, bahwa nantinya petani bisa lebih kreatif dan inovatif dengan menciptakan berbagai trobosan baru.

“Harapan saya, jangan hanya sekedar tulisannya yang milenial tapi juga inovasi dan kreativitas ini bersama-sama,” jelasnya

Trobosan baru tersebut, Mas Lindra melanjutkan jika para petani milenial bisa membuat sesuatu seperti pupuk cair atau pupuk organik yang tidak kalah dalam hal berproduksi. Pasalnya, seperti yang diketahui bahwa masalah mendasar yang dialami oleh petani ialah pupuk.

Selain itu, mas Lindra juga mengatakan jika inovasi dari petani milenial ronggolawe tersebut diharapkan bisa mengatasi perekonomian dari hulu maupun hilir. “Dengan onovasi dan kreasi dari teman-teman petani milenial ronggolawe,” ujarnya     

Dengan demikian, nantinya pihak pemerintah kabupaten maupun provinsi akan membantu para petani milenial dalam hal perizinan ataupun labirin yang lainnya. Selain itu mas Lindra juga mengatakan bagi masyarakat yang memiliki produk unggulan bisa mengkomunikasikan kepada pemerintah Kabupaten dan nantinya pemerintah akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Tuban.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memberikan masukan kepada para petani bahwa sebaiknya setelah masa panen tiba tidak serta merta langsung menjualnya begitu saja.

Sebab, para petani akan banyak mendapatkan nilai tambah ekonomis jika setelah memetik, petani mengolahnya menjadi suatu produk dan mengemasnya semenarik mungkin, kemudian barulah produk tersebut dijual atau dipasarkan.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengaku senang karena saat ini petani milenial ronggolawe sudah memiliki produk baru yaitu berupa wine yang terbuat dari pace dan memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan aman untuk dikonsumsi.

“Setelah dipetik jangan langsung dijual, karena banyak nilai tambah yang kita dapat setelah dipetik, diolah, dikemas baru dijual,” ucapnya.

Tujuan dibentuknya petani milenial sendiri yaitu salah satunya karena di 2030 mendatang background dari ekonomi dunia 80%  ialah UMKM  para milenial dari background apapun termasuk sektor pertanian. Oleh karenanya para petani harus memiliki semangat bahwa nantinya akan sukses kedepannya.  [sav/sas]