Sesuaikan Ketersediaan Jenis Vaksin, Berikut Kombinasi Vaksin Booster yang Disetujui BPOM dan ITAGI

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, pada hari ini (12/1/2022) program vaksinasi booster akan dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia secara gratis. Meskipun vaksin booster ditujukan bagi masyarakat di usia 18 tahun ke atas, prioritas vaksinasi booster ini adalah lansia dan penderita imunokompromais.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dikutip dalam laman kemenkes.go.id mengungkapkan bahwa vaksin booster bisa dilakukan bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas yang sudah melakukan vaksinasi lengkap dengan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dari dosis kedua.

Pemberian vaksin booster ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Covid-19, termasuk dari ancaman varian baru virus tersebut. Jenis vaksin booster yang diberikan akan berbeda dengan tahun lalu, tergantung dengan ketersediannya. Pemerintah tentunya telah mempertimbangkan pemberian vaksin booster dengan ketersediaan vaksin yang ada tahun ini berdasarkan riset-riset yang telah dilakukan oleh para peneliti.

Sesuai dengan pertimbangan para peneliti, berikut merupakan kombinasi vaksin booster yang telah dikonfirmasi oleh BPOM dan ITAGI. Untuk masyarakat yang vaksin dosis satu dan kedua menggunakan jenis sinovac akan diberikan vaksin jenis AstraZeneca atau setengah dosis Pfizer. Sedangkan bagi masyarakat yang vaksin dosis pertama dan kedua menggunakan jenis AstraZeneca akan diberikan booster setengah dosis Moderna.

“Itu adalah kombinasi awal vaksin booster disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada dan merupakan hasil penelitian yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI. Nantinya bisa berkembang berdasarkan penelitian terbaru atau ketersediaan vaksin yang ada,” ungkap Budi dikutip dalam laman Kemenkes.go.id

Selain itu, kombinasi vaksin booster juga sesuai dengan rekomendasi WHO yang menjelasakan bahwa pemberian vaksin booster dapat dilakukan menggunakan vaksin sejenis (homolog) atau berbeda jenis (heterolog), disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada di masing-masing negara.  

“vaksin heterolog dalam beberapa penelitian dalam ataupun luar negeri menunjukkan bahwa peningkatan antibodinya relative sama dengan vaksin booster homolog,” jelasnya.

Mengenai ketersediaan vaksin, Budi mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki ketersediaan yang cukup baik. Selain itu, adanya donasi vaksin dunia melalui kerja sama COVAX dan program kerja sama bilateral juga meningkatkan ketersedian vaksin yang signifikan di Indonesia.[din/ono]