19:00 . Menyedihkan! Berprestasi hingga Nasional, 2 Siswa SD di Tuban Tak dapat Apresiasi dari Pemkab   |   14:00 . Dikunjungi Penilai Adipura Kencana, Jalanan Tuban Kota Belum Seteril dari Bendera Partai   |   11:00 . Ide Jualan Kue Lumpur Labu Kuning Ekonomis Tanpa Telur   |   10:00 . Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 September 2023 Dibuka! Dapatkan Insentif Sebesar Rp 4,2 Juta   |   09:30 . Pak Labi, Lokal Hero Bangkep yang Selamatkan Alam Dengan Ternak Lebah Madu   |   09:00 . Empat Superhero dari Kampung Energi   |   08:00 . Amalkan Ayat 1000 Dinar, Hidup Aman dan Sejahtera   |   07:00 . Peringati Hari Tani dan Panen Raya, Warga Tuban Arak Tumpeng dan Gunungan Raksasa   |   19:00 . Kemarau Jadi Tantangan Bagi Pembudidaya Jamur Tiram di Palang Tuban   |   18:00 . Bingung Mau Nyoblos tapi Masih di Luar Kota? Begini Cara Ajukan Pindah Memilih   |   17:00 . Taman Sleko, Rekomendasi Tempat Nongkrong yang Nyaman di Tuban   |   16:00 . Tiga Kecamatan di Tuban Semakin Gerah, Suhunya Capai 35⁰ Celcius   |   15:00 . Kawasan Hutan Sekitar Area Kilang GRR Tuban Terus Diawasi   |   14:15 . Teknologi Karbon Mulai Diterapkan di Lapangan Sukowati   |   13:00 . Puluhan PPS dan PPK Tuban Mundur dengan Alasan Sama   |  
Tue, 26 September 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Begini Cara Hadapi Quarter Life Crisis agar Tidak Menimbulkan Masalah Kesehatan Mental Berkelanjutan

bloktuban.com | Tuesday, 11 January 2022 08:00

Begini Cara Hadapi Quarter Life Crisis agar Tidak Menimbulkan Masalah Kesehatan Mental Berkelanjutan DISKUSI : Para Narasumber Diskusi Tentang Istilah quarter life crisis (QLC)

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Menginjak umur dewasa, banyak persoalan terkait kehidupan yang akan dirasakan. Persoalan tersebut bisa menyangkut karir, percintaan, ataupun kehidupan sosial. Hal tersebut mungkin akan menyebabkan banyak keresahan dan ketakutan untuk menghadapai masa depan. 

Dari persoalan yang ada, istilah quarter life crisis atau krisis seperempat abad mungkin sudah sering didengar karena sering dialami oleh orang-orang di masa transisi usia muda ke dewasa.

Istilah quarter life crisis (QLC) secara teori masuk kedalam psikologi popular yang ditemukan oleh Eliot Jaques pada tahun 1957. Definisi QLC sendiri adalah sebuah periode di antara usia 20-30, dimana seseorang mengamali kecemasan, kebingungan dengan arah hidup, dan mempertanyakan kualitas hidupnya. Biasanya diwarnai seputar pekerjaan dan percintaan.

Alvieni Angelica, selaku psikolog dan founder enlightmind dalam acara Ruang Publik KBR mengungkapkan bahwa QLC di usia dewasa awal adalah hal wajar untuk dialami. Teori Erik Erikson disebutkan bahwa ketika usia remaja berarti masuk ke dalam usia mencari identitas, kemudian di usia dewasa awal mulai masuk ke periode intimacy. 

“Jadi ketika kita baru masuk ke periode mencari identitas dan intimacy, hal tersebut memang bisa menjadi menjadi isu besar dalam diri seseorang,” jelasnya.

Pengaruh lingkungan dengan terjadinya QLC adalah hal yang berkaitan erat, Alvi mengungkapkan  bahwa lingkungan terdekat justru yang seringkali menanyakan hal-hal yang tidak bisa dijawab. Pertanyaan berulang-ulang yang tidak bisa terjawab tersebut bisa mempengaruhi otak dan emosi seseorang. 

“Misalnya, udah lulus, udah kerja, ditanya kapan nikah? Nah kalau kita belum mempersiapkan hal itu dan mungkin belum ketemu orang yang tepat, kan pertanyaan seperti itu kita tidak bisa jawab,” terangnya.

Sementara itu, Valda Kustarini, pekerja swasta yang menjadi salah satu narasumber mengungkapkan bahwa pernah juga mengalami fase QLC di usianya yang menginjak 26 tahun. Ia bercerita, gejolak yang dirasakannya berupa perasaan insecure. 

“Waktu itu pertama kali kerja di sebuah perusahaan besar, pertama kali bertemu banyak orang baru, lingkungan baru. Akhirnya muncul perasaan semacam apakah saya cukup? Bener nggak ini yang aku suka? Paling banyak insecure terkait pekerjaan,” ceritanya.

Valda juga mengatakan bahwa saat pertama kali mengalami fase QLC, hal yang dilakukannya adalah denial dan menarik diri dari teman-temannya. 

“Aku nggak banyak kontakan sama orang, cuma ngelakuin hal-hal yang aku suka untuk melupakan masalah, tapi hal itu sebenarnya malah menumpuk masalah sih,” terangnya.

Alvi kemudian melanjutkan bahwa memang menarik diri bukanlah solusi untuk menghadapi QLC, sebab hal tersebut hanya distraksi sementara. 

“Ketika balik lagi ditanya hal demikian, maka masalah itu akan terus ada di dalam diri kita karena kita hanya menghindar bukan menyelesaikan,” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa QLC dalam jangka panjang bisa menyebabkan bahaya, bisa juga tidak tergantung cara menyikapi kondisi tersebut.

 “Bahaya jangka panjangnya bisa sampai ke panic attack, serangan panik yang bisa terjadi kapan saja tanpa kita rencanakan,” lanjutnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ketika seseorang menyadari ada sesuatu yang sudah mengganggu sampai mempengaruhi aktivitas normalnya, maka segara untuk mengkonsultasikan kepada professional. 

“Jadi misal yang biasanya kita semangat, terus males banget ke kantor, males baget merawat diri, pokoknya aktivitas sosial kita terganggu maka segera dikonsultasikan agar tidak berujung pada penumpukan emosi yang menyebabkan masalah pada kesehatan mental kita,” jelasnya.

Namun hal tersebut perlu diperhatikan jika sudah ada perasaan menganggu yang berkepanjangan, jika hanya satu atau dua hari, masih bisa disebut sebagai hal yang wajar.

“Kita perhatiin dulu, kadang kan ada hari males kerja, seperti Monday feeling, tapi kalau besoknya sudah biasa saja ya it’s okay. Tapi kalau sampai rasa malas itu berkepanjangan dan mengubah perilaku kita, seperti menarik diri, saat itu bisa mulai mengkonsultasikan ke psikolog,” terangnya.[din/ono]

 

Tag : krisis seperempat abad, quarter life crisis



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...
-->

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

  • Monday, 14 August 2023 11:00

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB PT Blok Tuban Promosindo yang menaungi website blokTuban.com kembali mendapat kepercayaan dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai tempat praktik Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) tahun 2023, Senin (14/8/2023)....

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat