Sempat Ditutup Semalam, Wisata Religi Sunan Bonang Ramai di Awal Tahun 2022

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Kabupaten Tuban dijuluki sebagai Kota Bumi Wali karena banyak wali yang dimakamkan di Tuban, seperti Sunan Bonang, Asmoroqondi, dan Sunan Bejagung. Tak heran jika lokasi wisata religi juga selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Lokasi wisata religi yang paling terkenal di Tuban adalah Sunan Bonang, meskipun sempat ditutup sementara kemarin malam (31/12/2021) pada pukul 18.00 WIB, hari ini pada Sabtu (1/1/2022) pengunjung sudah kembali ramai.

Asmunik, salah satu karyawan yang ada di kawasan Sunan Bonang megungkapkan bahwa semenjak PPKM di Kabupaten Tuban selesai, pengunjung rata-rata Sunan Bonang pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) mencapai 3-4 ribu orang. 

“Kalau hari biasa nggak sampai, ini kebetulan kan Sabtu jadi ramai, tapi ini sebenarnya juga jauh berkurang kalau dibanding yang sebelum ada pandemi,” jelasnya.

Perempuan asal Desa Bejagung itu mengatakan bahwa mayoritas pengunjung masih dari sekitar Jawa Timur. 

“Dari luar Jatim juga ada tapi masih belum terlalu banyak,” terangnya.

Sementara itu, Mukhtarom Pengurus Yayasan Mabarot Sunan Bonang (YMSB) mengatakan bahwa pengunjung benar-benar harus patuh protokol apabila hendak memasuki kawasan Sunan Bonang. 

“Cuci tangan harus, petugas setiap hari lewat microphone selalu memantau dan menegur pengunjung yang tidak taat prokes. Kalau nggak pakai masker nggak boleh masuk, ada itu bapaknya nggak pakai masker ya yang boleh masuk anak sama istrinya saja. Kita ketat kalau protokol, kalau udah beli masker baru boleh masuk,” jelasnya.

Mukhtarom juga mengungkapkan bahwasanya pagi tadi kawasan Sunan Bonang juga dikontrol dan dipantau langsung oleh pihak kepolisian. 

“Tadi ada 5 petugas turun sama ninggal masker ini. Apa yang dilakukan pemerintah ini nggak hanya himbauan tapi langsung kita laksanakan,” terangnya.

Ia melanjutkan bahwa dengan selesainya PPKM mulai September kemarin sedikit demi sedikit membangkitkan ekonomi pedagang sekitar.

 “Selama pandemi kan nggak ada pengunjung masuk, jadi pedagang yang menjerit. Karyawannya Sunan Bonang tetap dibayar meskipun ndak ada pengunjung tapi ya minus banyak,” bebernya.

Bendahara dua YMSB tersebut mengungkapkan bahwa ramai tidaknya pengunjung sunan bonang berkaitan pula dengan berbagai sektor, tidak hanya semata-mata dari sektor wisatanya. “Ini kan kalau dari parkiran Kebonsari sana tutup ya sini nggak ada pengunjung. Pengendalinya juga dari Dinas Perhubungan sana, jadi wisata ini berhubungannya dengan banyak pihak, dinas pariwisata, dinas perdagangan, keamanan,” terangnya.

Salah satu peziarah asal Bojonegoro mengungkapkan bahwa seringkali mengunjungi sunan bonang bersama keluarga besar saja.

 “Kebetulan sekarang ini libur awal tahun, satu keluarga naik elf dari Bojonegoro. Ziarah di Tuban saja, habis dari Sunan Bonang ke Asmoroqondi nanti,” ungkapnya. [din/ono]