Reporter : M. Anang Febri
blokTuban.com - Puluhan ibu-ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ada di Desa Tluwe, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban berkumpul di salah satu kediaman ketua kelompok PKH, Kamis (11/11/2021).
Mereka berkumpul untuk melakukan protes terhadap agen, sebab beras yang mereka terima dari program tersebut yang mestinya putih, sudah berwarna kuning kehitaman dan berbau bahkan sudah muncul kutu beras. Komoditas pangan tersebut, diterima warga sekitar satu minggu yang lalu.
"Dapatnya begini Mas, warnanya kuning kehitaman. Ini ngumpul semua ingin berunding, bagaimana baiknya," ucap salah seorang warga penerima KPM, Harmuntik kepada blokTuban.com bersama warga KPM lain.
Camat Soko, Danramil beserta Kapolsek Soko hadir menengahi protes masyarakat. Pihak Forkopimcam Soko menengahi bagaimana kesepakatan antara warga dan pemerintah desa. Dimana Kepala Desa Tluwe, Sidik Wiyono merupakan orang tua dari agen Suryana Sejahtera.
Warga yang berkumpul di area RT/RW 04/01, kemudian duduk melingkar bersama Forkopimcam berikut Kades demi mencari kesepakatan terbaik.
Camat Soko, Sudarto dalam hal ini menerangkan bahwa ada ketentuan baru agen boleh ambil beras diluar suplayer. Tetapi Kabupaten twtap menganjurkan semua beras harus melalui suplayer.
"Di Tluwe ini, belum ada perintah dari kabupaten tapi agen ini sudah memberikan komoditas kepada KPM. Alkhirnya, beras yang bukan dari suplayer itu diberikan pada KPM. Dan itu tidak melalui pemeriksaan dari kami. Apakah beras layak atau tidak," terang Camat Soko.
Ditambahkan lagi, kemarin Selasa (9/11/2021) pihaknya bersama Danramil berikut Kapolsek Soko sudah melakukan sidak ke beberapa warga. Dan memang beras yang diterima KPM adalah beras jenis medium, bukan premium.
"Makanya saya perintahkan kepada agen dan kepada Kepala Desa untuk menarik semua beras yang sudah dibagikan kepada warga untuk diganti ke beras premium. Di Tluwe saja, yang lain tidak," katanya lagi.
Di sisi lain, beras yang diterima warga KPM, setiap 1 sak berisi 15 Kg. Setelah diadakan pertemuan, warga menuturkan bahwa beras ada yang masih utuh tapi jarang. Sebagian sudah ada yang dimasak untuk dikonsumsi, sisanya lagi ada yang tinggal 2 kg hingga 5 Kg.
"Saya yakin yang diterima warga sebelum beras suplayer itu datang seperti itu semua. Kurang lebih yang dilayani Tluwe ini 150 lebih KPM," pungkas Camat Soko. [feb/ono].