Reporter : Fina Lailatul Fadhilah
blok Tuban.com – Berkunjung ke Pantai Boom Kabupaten Tuban di sebelah utara Alun-Alun, wisatawan perlu mengetahui beberapa keunikan dan cerita kearifan lokal yang masih dipercaya sampai sekarang.
Selain dulunya dikenal sebagai pelabuhan penting di era Majapahit sebagai jalur perdagangan, dan pelayaran, ada cerita unik tentang keberadaan sumber air tawar di tepi destinasi wisata seluas 2,2 hektare tersebut.
Penuturan petugas Pantai Boom, Didik saat ditemui pada Minggu (7/11/2021) mengatakan terdapat dua sumber air tawar yang berada di sisi kanan dan di sisi kiri setelah pintu loket masuk Pantai Boom.
Dari dulu sumber air tawar tersebut memang sudah ada, namun hanya dibatasi oleh batu-batu besar yang kemudian dibangun menjadi sumur.
“Sekarang sumber air tawar dibangun dan dilestarikan oleh Pemkab Tuban,” ujarnya.
Sebelum direhabi, warga sekitar biasanya menggunakan sumber air tawar tersebut untuk kebutuhan mandi dan rumah tangga seperti mencuci piring. Untuk saat ini, air sumur tersebut hanya digunakan untuk menyiram tanaman di sekitar pantai Boom.
Sumber air tawar di Pantai Boom juga dipercaya sebagai obat mujarab bagi sebagian orang. Ada yang mengatakan sumber tersebut masuk salah satu sumber dari tujuh sumber mata air di Tuban.
“Sumber air tawar ini namanya Tirta Jaladhi dan sampai sekarang difungsikan oleh masyarakat dan kebutuhan penyiraman taman di lokasi wisata,” imbuhnya.
Dilansir dari laman tubankab.go.id, di lokasi tersebut juga terdapat relief tentara Tar-tar di sebelah kiri gerbang dan relief Ronggolawe di sebelah kanannya. Menurut jejak sejarah yang pernah tercacat, di sinilah Adipati Ronggolawe bersama dengan pasukannya menyerbu tentara Mongol yang pada waktu itu berupaya menyerang kerajaan Singasari.
Tak heran bila di kawasan tersebut ditemukan banyak sekali benda-benda bersejarah seperti guci, senjata-senjata kuno, dan keramik-keramik menarik yang bisa dijadikan saksi kejayaan Pantai Boom dahulu.
Berdasarkan literasi dari berbagai sumber, sekitar tahun 1990-an ada sebuah perusahaan swasta yang mengangkat harta karun yang berada di dalam samudra. Pada waktu itu, berbagai jenis benda bersejarah bisa diangkat ke atas permukaan laut dan saat ini benda-benda bersejarah tersebut diletakkan di Museum Kambang Putih yang terletak di selatan Alun-Alun Tuban.
Pantai yang berada di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban itu juga memiliki dermaga yang menjorok ke laut sepanjang sekitar 800 meter. Harga tiket masuk lokasi ini cukup murah, Rp 6.000 hari biasa dan Rp 8.000 saat akhir pekan dan hari libur nasional. Khusus anak-anak di bawah 10 tahun mendapat potongan harga Rp 2.000. [fina/ono]