Legenda Ikan Goa Ngerong, Berani Ambil, Malapetaka Datang

 

Kontributor: Fina Lailatul Fadhilah*

blokTuban.com – Sebagai daerah berjuluk Kota Seribu Goa, Kabupaten Tuban memiliki satu gua bernama Ngerong yang menyimpan banyak misteri. Di antara misteri di gua yang terletak Jalan Raya Rengel No.155, Kecamatan Rengel yaitu larangan membawa pulang ikan keramat dan kura-kura.

Penduduk Rengel sering menyebut ikan keramat di goa tersebut sebagai ikan lapar atau rakus. Bukan tanpa sebab penyebutan tersebut, karena apapun yang dilempar ke sungai akan jadi rebutan ribuan ikan baik roti, kacang atau biji kapas.

Larangan untuk mengambil dan membawa pulang ikan dan penyu air tawar yang ada di goa tersebut sangat populer hingga sekarang. Diyakini bila ada yang berani mengambilnya akan kena malapetaka, penyakit bahkan kematian.

“Ikan disini dikeramatkan, ya kalau setiap ada orang ngambil orangnya dipercaya akan meninggal” jelas Eni (56) penduduk lokal mengawali ceritanya pada Minggu (7/11/2021).

Dikisahkan Eni, dahulu pernah terjadi ada salah satu wisatawan yang mengambil ikan dan dibawa pulang. Berselang tiga hari setelahnya wisatawan tersebut dikabarkan meninggal dunia. Pihak keluarganya lalu mengadakan ritual dan doa di Ngerong.

Dikuatkan lagi cerita tersebut oleh warga lokal, Supirah (56) bahwa wisatawan tersebut sebelumnya sudah sakit. Saat di Ngerong dia tidak percaya adanya larangan membawa ikan keramat. Setelah pantangan dilanggar datanglah malapetaka.

“Sebelumnya wisatawan itu sakit. Dia itu tidak percaya dan terus mengambil ikan, dan akhirnya meninggal,” sambungnya.

Pada kesempatan lain, juga pernah ada pengunjung yang sengaja membawa pulang ikan di Ngerong. Setibanya di rumah yang mengambil ikan langsung jatuh sakit, dan pada malam harinya ikannya langsung dikembalikan ke habitat asalnya.

“Yang mengambil datang pukul 1 dini hari sambil membawa ikan, lalu minta maaf,” ujarnya.

Goa Ngerong memang menyimpan banyak misteri, meski demikian pesonanya tetap membuat pengunjung berdatangan. Mereka cukup membayar tiket Rp3.000 per orang dewasa, dan Rp2.000 untuk pengunjung anak-anak, siapapun dapat juga melihat sarang

kelelawar yang terletak di kaki perbukitan kapur. Kelelawar sebagai penghungi asli Goa Ngerong biasa keluar dari sarangnya pukul 18.00 WiB dan kembali masuk pukul 05.00 WIB. [fina/col]

Keterangan : *Penulis adalah Mahasiswi Magang di blokTuban.com, dan sekarang masih Semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unirow Tuban*