Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com - Pasar Atom Tuban yang berlokasi di kawasan Pantai Boom Tuban di Jalan Yos Sudarso semakin hari semakin sepi pengunjung. Pasar Atom Tuban dibangun dengan tujuan agar para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Pantai Boom lebih tertata.
Pedagang di Pasar Atom kebanyakan adalah pedagang kuliner seperti bakso, nasi goreng, putu, martabak, es campur, warung tegal, dan warung kopi. Akan tetapi, saat ini pedagang yang masih tersisa di Pasar Atom hanya kue putu, martabak, dan nasi goreng.
Para pedagang tersebut biasanya berjualan sore hari sekitar pukul 5 sore atau menjelang Maghrib. Penuturan Srigati yang tinggal di daerah Pasar Atom, dulunya pedagang di pasar itu ramai berjualan.
“Dulu ramai, gerobak-gerobak itu (sekarang tidak terpakai) yang dulu di sini,” ujarnya saat ditemui blokTuban.com pada Jumat (22/10/21).
Ia juga menambahkan sekarang beberapa tempat di Pasar Atom dijadikan kos-kosan. “Saya ngekos di sini udah lama, paling 3 tahunan,” ujar wanita asal Kecamatan Babat tersebut.
Menurut Sum yang juga tinggal di kos-kosan Pasar Atom, dulunya parkiran motor Pasar Atom selalu penuh dan ramai dari pagi. “Dulu bis dan kol-kol (angkutan umum) itu banyak sebelum Corona,” ujarnya.
Sum juga menambahkan kebanyakan pengunjung biasanya para peziarah yang mampir di kawasan Pantai Boom atau dari wisatawan.
“Makanya sejak Corona sepi, sekarang yang dagang ya tinggal kue putu, martabak, sama nasi goreng itu, semuanya buka sore,” jelasnya.
Meskipun sama-sama di kawasan Pantai Boom, menurut Srigati dan Sum, Pasar Sore sampai saat ini masih lebih ramai dikunjungi, berbeda dengan Pasar Atom yang semakin sepi dan banyak toko-toko yang ditinggalkan penjualnya. [din/lis]