Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Harga tomat di Kabupaten Tuban kembali mengalami penurunan, pasalnya harga tomat yang awalnya mencapai Rp15.000 per kilogramnya kini turun drastis menjadi Rp2.500 saja per kilogram. Hal ini sontak membuat para petani tomat menjerit, karena hasil panennya merugi disebabkan penurunan harga dari tanamannya tersebut.
Penurunan hasil tomat ini dikarenakan banyaknya stok tomat yang ada di pasaran. Hal tersebut dilatar belakangi karena banyaknya para petani yang sedang menanam hasil jerih payahnya selama ini.
Salah satu petani tomat di Kabupaten Tuban, Kasmuji (47) pria yang berasal dari Desa Klotok, Kecamatan Plumpang ini, juga ikut merasakan dampak dari turunnya harga tomat di Tuban.
“Sekarang Cuma Rp2.500 per kilogramnya, ya karena sekarang stoknya lagi banyak, panen raya kalau istilahnya,” tuturnya saat ditemui blokTuban.com di area persawahannya pada Kamis (21/10/2021).
Biasanya Kasmuji menjual hasil panennya tersebut di Pasar Agrobis, Babat. Sekali menjual ia bisa membawa sekitar satu box mobil dengan berbagai macam sayuran di dalamnya.
“Jualnya di Pasar Agrobis, satu mobil box itu tapi ya macem-macem ada terong, kacang juga, di Pasar Klotok ini juga banyak yang minta dikirimin 30 Kg buat dijual lagi,” ungkapnya.
Di tanah yang luasnya sekitar 260 meter persegi, Kasmuji biasanya bisa mengahasilkan tomat sebanyak lima ton saat panen, dengan total penghasilan kisaran Rp12,5 juta.
“Sekali ngunduh gitu bisa tiga kwintal, ini 10 unduhan juga sudah ada nanti sampai selesai lina ton juga ada, kalau ditotal,” jelasnya.
Selain menanam tomat biasanya Kasmuji juga menanam tanaman lain seperti padi, bawang hingga melon. Kendala yang dialaminya selama menanam buah tomat tersebut ada pada cuaca dan juga hama tikus yang kerap menyerang tanamannya.
“Kalau hujan gini jadi banyak yang busuk tomatnya, tikusnya ini juga mulai menyerang tomat-tomat,” tutupnya. [sav/col]