Pandemi, Petani Tuban Untung Tanam Bawang Merah Varietas Tajuk

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com – Pandemi Covid-19 hampir berdampak pada seluruh sendi kehidupan di Indonesia. Salah satu sektor yang tidak begitu terdampak adalah pertanian. Seperti yang dialami para petani bawang merah di Kabupaten Tuban.

Pekan ini para petani yang berada di Desa Ngino, Kecamatan Semanding sedang panen raya. Empat pekerja bersama satu pemilik lahan berbaris memanen bawang merah varietas Tajuk yang setiap hari menjadi kebutuhan dapur keluarga.

Cara memanen bawang merah tidaklah sulit. Cukup ditarik perlahan, biji bawang merah sudah terlihat. Di bawah terik sinar matahari, para petani terus semangat karena harga panen kali ini cukup tinggi kisaran Rp16-18 ribu per Kilogramnya.

“Kami sudah dua tahunan menanam bawang merah varietas Tajuk. Hasilnya lebih menguntungkan daripada menanam padi,” kata Taufik (35) kepada reporter blokTuban.com disela panen bawang, Rabu (13/10/2021).

Taufik mengatakan, musim kemarau adalah waktu yang baik untuk pertumbuhan bawang merah. Hasil panennya pun melimpah dan besar-besar ukuran bawangnya.

“Istimewa dan super bawangnya saat kemarau. Dipanen saat bawang usia 60 hari,” imbuhnya.

Di lahan 1.500 meter persegi, ia memprediksi mendapatkan 1,3 ton bawang merah dengan harga minimal Rp16 ribu. Harga tersebut menurutnya standart karena harga pupuk dan tenaga perawatan juga mahal.

Untuk menghasilkan bawang merah kualitas super, Taufik berbagi sedikit resep perawatan. Saat kemarau hampir setiap hari bawang harus disiram, waktu yang tepat sore jam 4 atau malam untuk menghindari sinar matahari.

“Hama ulat yang paling banyak di tanaman bawang tapi bisa dikendalikan dengan obat kimia,” ujarnya.

Taufik juga menceritakan modal awal untuk menanam bawang merah di lahan 1.500 meter persegi kurang lebih Rp6-7 juta. Ketika panen diprediksi mendapatkan uang Rp15 juta lebih. Rencananya bawang merah yang sudah terkumpul akan dijual langsung ke Pasar Baru Tuban. [ali/sas]