Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Cuaca buruk yang sering terjadi setiap tahunnya, rupanya sangat berdampak bagi kehidupan para nelayan di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Para nelayan tidak bisa mencari ikan ke laut untuk dijual saat musim tersebut datang.
Ainul Rohman (24) salah satu pemuda yang menggantungkan hidupnya dengan menjadi seorang nelayan mengatakan bahwa saat angin Muhson datang, maka hasil tangkapan ikannya menurun, dan kebanyakan para nelayan tidak berani untuk pergi melaut, dikarenakan cuaca yang ekstrem tersebut.
"Biasanya mulai bulan Desember sampai bulan Maret, anginnya kan dari barat terus ombaknya besar-besar, jadi jarang ada orang miyang takut tenggelam, adakalanya ombaknya tenang tapi tidak ada ikannya," ungkapnya saat ditemui pada Kamis, (7/10/2021).
Menurut Ainul hal tersebut dilatar belakangi karena ikan-ikan yang ada dilaut tersebut terombang-ambing oleh arus laut.
"Anginnya kan dari barat, Ombaknya dari Timur, arusnya dari sana jadinya tabrakan jadinya ikannya bisa terombang-ambing," ucapnya menjelaskan.
Biasanya setiap kali pergi miyang ke laut Ainul selalu membawa pulang ikan-ikan yang ada di daerah karangan atau daerah yang laut paling bawah seperti ikan togek, ikan moto Ombo (kerapu), ikan terumpang, tengiri, sampai ikan nus (cumi-cumi).
"Selain ikan tongkol pernah dapat semua, tongkol nggak dapet karena tongkol ikan yang berada didaerah laut yang atas," tuturnya.
Untuk bisa bertahan hidup saat cuaca sedang buruk, biasanya para nelayan yang ada di Kecamatan Palang, menjual perhiasan atau pakaian yang sebelumnya ia beli pada saat pulang melaut.
"Kalo kerja sampingan gitu ya jual atau gadaikan gelang, kalung, sewek gitu. Soalnya kalau dapat uang gitu biasanya buat beli mas-masan, kalau musim baratan itu dijualin, buat celenganlah ibaratnya," tutupnya. [sav/sas]