Harga Cabai Merah Merangkak Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Reporter : Savira Wahda Sofayana

blokTuban.com – Memasuki minggu kedua bulan Oktober rupanya harga cabai merah yang ada di pasaran mulai merangkak naik. Sebelumnya harga cabai di pasaran sempat membuat petani cabai geleng-geleng kepala, pasalnya harga cabai merah turun drastis dengan harga Rp 6 ribu perkilogramnya.

Namun saat ini setidaknya para petani cabai bisa sedikit bernafas lega, lantaran harga cabai merah mulai merangkak naik dengan harga kisaran Rp 17 ribu perkilogran. Salah satu petani cabai Abdul Mutholib (46) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi lonjakan cabai merah ini disebabkan oleh cuaca yang terlalu panas.

Pasalnya cuaca yang terlalu panas menyebabkan cabai merah menjadi keriting dan rusak, hal itulah yang menyebabkan para petani cabai gagal panen dan harga mulai merangkak naik.

“Penyakitnya ya cabainya kriting itu mengkeret karena cuacanya yang terlalu panas,” jelasnya saat ditemui blokTuban.com pada Rabu (13/10/2021).

Lelaki asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang tersebut baru menanam cabai merah sekitar 4 bulan yang lalu, sebelumnya ia menanam bawang merah dilahan sawahnya tersebut. ia mengaku kesulitan yang dialami ketika menanam bawang dan juga cabai adalah sama yaitu faktor cuaca yang tidak mendukung.

Biasanya Tholib sapaan akrabnya, menjual cabai-cabai hasil panennya itu di pasar Agrobis Babat. Di tanah yang luasnya 300 meter persegi tersebut ia bisa menghasilkan 60 kg cabai merah.

“Baru pertama nanem jadi belum dihitung biasanya ya sekitar 50 kg, 60 kg segitu,” ujarnya.

Biasanya Tholib merawat cabai-cabai miliknya dengan melakukan penyemprotan obat tanaman selama 3 hari sekali, mulai pukul 06.30 hingga pukul 12.00 WIB. Tholib juga mengatakan bahwa menanam cabai merah ini tidak memerlukan air yang banyak.

“Kalau cuaca ini sulit mengatasinya, biasanya saya kasih obat juga tetap tidak bisa, kalau nyemprotnya tiga hari sekali,” pungkasnya.

Tholib juga menambahkan bahwa biasanya penurunan harga cabai merah lantaran oleh banyaknya petani yang memanen hasil tanamnya sehingga persediaan cabai melimpah ruah.

“Kalau harga cabai sedang murah ya tetap dijual saja segitu, mau gimana lagi disimpan nantinya juga malah busuk,” tutupnya. [sav/sas]