Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com- Setiap daerah biasanya memiliki banyak legenda atau cerita rakyat, tak terkecuali Kabupaten Tuban. Salah satu legenda yang terkenal di Tuban adalah cerita Watu Tiban karena diyakini sebagai asal muasal penamaan Tuban yang merupakan singkatan dari watu tiban.
Menurut legenda, pada jaman Majapahit terdapat sepasang burung bangau yang membawa batu dari Majapahit ke Demak, kemudian batu tersebut jatuh karena mendapat sorakan dari anak-anak pengembala.
Lokasi jatuhnya batu tersebut yang dikenal dengan nama Tuban. Watu tiban adalah sepasang batu yang berupa yoni. Saat ini, baru itu disimpan di Museum Kambang Putih Tuban. Menurut Santi Puji Rahayu, kepala UPTD Destinasi Wisata Terpadu Tuban saat ditemui Kamis (30/9) menjelaskan, batu yoni tersebut merupakan suksesi Majapahit ke Demak sebagai peralihan Hindu ke Islam.
“Kalau secara logika batu tersebut adalah bagian dari candi yoni, kemungkinan dulu ada candi Hindu di sini,” jelas Santi.
Santi juga menjelaskan bahwa watu tiban tersebut seringkali dipercaya masyarakat sebagai “Mbah Watu Tiban” dan dianggap sebagai peninggalan Sunan Bonang karena lokasinya dekat dengan makam Sunan Bonang.
Ia mengatakan bahwa orang-orang dari daerah Rembang, Jawa Tengah dan Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban banyak yang mengunjungi watu tiban untuk nyekar, berdo’a dan ngaji di batu tersebut.
“Kami sudah menjelaskan bahwa batu itu bukan peninggalan islam, tapi ya namanya kepercayaan mereka. Akhirnya kita biarkan saja,” tutupnya.[din/ono]