Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Wakil Bupati Tuban, mendukung dan mengapresiasi program penggelolaan sampah berbasis masyarakat, Gerakan Lingkungan Resik dengan Ecobrick. Dalam program yang digagas ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), SKK Migas Jabalnusa dengan mengandeng Yayasan eL-SAL ini dirasa mampu mengurangi permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Tuban, Jumat (3/9/2021).
“Kami berterimakasih kepada EMCL, SKK Migas dan tim el-SAL Tuban atas terlaksananya program ini. Manfaatnya akan luar biasa dan yang terpenting adalah dampak ekonomi yang ditimbulkan, akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” tutur Wakil Bupati Riyadi saat menghadiri sosialisasi penggelolaan sampah berbasis masyarakat di Hotel Mustika Tuban.
Lebih lanjut Alumni Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban ini juga menyampaikan semoga program penggelolaan sampah berbasis masyarakat terus berjalan lancar dan diperluas tidak hanya pada pengelolaan sampah botol plastik saja, akan tetapi lebih pada memberikan edukasi yang akan berdampak pada pola perilaku masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan.
Tidak bisa dipungkiri kawasan padat penduduk, pasti timbul dampak sosial dan lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah.
“Semoga program ini istiqamah dan berhasil. Saya juga berharap agar nantinya masyarakat bisa mendapatkan edukasi tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat,’’ harapnya.
Dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati menandatangani deklarasi Gerakan Lingkungan Resik dengan Ecobrick yang menjadi wujud dukungan bersama untuk melanjutkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Selain dihadiri Wakil Bupati Tuban, dalam acara tersebut juga hadir Spesialis Pratama Dukungan Bisnis SKK Migas Jabanusa Wahyu Dono Nur Amboro, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PRKP, Camat Palang, Kepala Desa Karangagung, Forum Bank Sampah Tuban (FBST) dan juga P3ST selaku pelaksana program penggelolaan sampah berbasis masyarakat di Desa Karangagung.
Dalam kegiatan tersebut, dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, dengan membatasi tamu undangan hanya 20 orang, menjaga jarak dengan pengaturan layout ruangan peserta juga diwajibkan memakai masker selama kegiatan berlangsung.
External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin, menyampaikan bahwa ini bukan program baru EMCL yang didukung penuh SKK Migas, namun program berkelanjutan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017.
“Fokus utama kami adalah menjadi operator Lapangan Banyu Urip, namun kami juga terus berkomitmen dalam mendukung masyarakat di wilayah operasi kami, khususnya Kabupaten Tuban melalui program pengembangan masyarakat (PPM) EMCL,” ungkap Ichwan.
Ichwan menambahkan, EMCL berinisiatif untuk membantu menyelesaikan permasalahan sampah, khususnya di Desa Karangagung yang menjadi salah satu jalur pipa EMCL menuju lepas pantai Tuban. Program ini dilaksanakan bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) EL-SAL.
“Semoga program ini mampu menyelesaikan permasalahan sampah, terutama di Desa Karangagung,” jelas Ichwan.
Sementara itu Spesialis Pratama Dukungan Bisnis SKK Migas Jabanusa Wahyu Dono Nur Amboro mengatakan kegiatan ini merupakan sinergi baik antara EMCL dengan masyarakat di wilayah operasinya. Wahyu berharap kerjasama baik ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Tuban, khususnya Desa Karangagung.
“Semoga program ini dapat memberi manfaat baik dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dan memberikan solusi bagi masyarakat,” pungkasnya. [ali/ono]