Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Menjelang HUT RI ke-76, sebaran Covid-19 di Indonesia belum melandai. Kasus corona di Jatim sendiri ada penambahan 1.725 kasus baru per tanggal 15 Agustus 2021 dan di Kabupaten Tuban ada 19 kasus baru.
Selain vaksinasi, disiplin protokol kesehatan harus terus digalakkan di seluruh sektor kehidupan untuk memutus sebaran virus yang mewabah sejak tahun 2019.
Salah satunya prokes sektor pendidikan yang menjadi fokus dari Madradah Ibtidaiyah (MI)-3 Panyuran Palang. Pada Senin (16/8/2021) pagi, pihak sekolah menggelar upacara bendera terbatas dengan prokes ketat.
Mulai dari pembina upacara, petugas, dan peserta yang terdiri dari guru dan siswa memakai masker, berjaga jarak dan beberapa memakai sarung tangan. Upacara bendera berlangsung Khidmat, meskipun dua tahun terakhir tidak pernah ada upacara setiap hari senin karena Covid-19.
Dilanjutkan dengan teatrikal Covid-19 yang melibatkan para siswa dan guru MI di tepi Jalur Daendles Tuban. Terlihat ada tiga siswa laki-laki yang mengenakan kostum corona. Mereka berkeliling di halaman sekolah, hinggap di siswa maupun guru yang sedang beraktifitas.
Ternyata ada dua siswa yang tidak memakai masker, dan para pemeran virus corona langsung menyerangnya. Dua siswa yang terpapar kemudian ditolong oleh tim medis yang juga diperankan siswa lain.
Upaya untuk mengurangi sebaran virus, juga langsung dilakukan dengan penyemprotam desinfektan. Siswa yang bertugas menyemprot juga memakai APD lengkap seperti baju hazmat, sarung tangan, dan masker.
"Kami senang bisa mengikuti upacara Agustusan dan ikut teatrikal corona. Harapannya dengan edukasi prokes corona bisa segera hilang, dan sekolah bisa dibuka lagi," ucap M. Riza Saputra siawa Kelas 6 MI Muhammadiyah 3 Panyuran Palang.
Riza mengaku gemas melihat corona yang diteatrikalkan. Setelah disemprot dan penerapan prokes, corona akhirnya bisa dikalahkan.
Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah-3, Chilmi Muchammad menambahkan keterlibatan anak-anak dalam teatrikal bertujuan mengedukasi bahwa corona ini bahaya dan harus dilawan.
"Paling tidak anak-anak paham bahwa prokes ketat perlu diterapkan. Di Jawa Timur meskipun angkanya kecil, tapi ada anak-anak yang terpapar corona hingga meninggal," sambung Chilmi.
Pola kehidupan sehat dan melatih siswa untuk Prokes saat bermain perlu terus dilakukan. Anak-anak harus diajak untuk siaga, disaat Kabupaten Tuban masuk dalam kebijakan PPKM level 3.
"Kami berharap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), upacara dan kegiatan di sektor pendidikan bisa dilakukan berjenjang dengan syarat prokes ketat ditaati," tandasnya. [ali/ono]