Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Pemerintah Kabupaten Tuban resmi membuka ring road atau Jalan Lingkar Selatan (JLS) sejak tanggal 5 Juli 2021 untuk dilalui kendaraan besar seperti truk bermuatan berat berbagai jenis. Pantauan blokTuban.com, kondisi JLS sekarang mulai terlihat adanya kerusakan, Jumat (23/7/2021).
Kerusakan JLS telah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kondisi saat ini semakin parah. Diduga kuat, kerusakan terjadi akibat banyaknya kendaraan besar dengan beban puluhan tonase yang sekarang mulai melintasi jalan tersebut.
Salah satu kerusakan terlihat di titik perempatan Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Jalan terlihat berlubang dengan panjang 1,3 meter lebih dan juga ada gundukan jalan yang bisa membahayakan pengendara lain.
"Mingggu kemarin masih belum terlalu parah. Sekarang kondisinya sudah berlubang dan gundukan semakin tinggi," ujar Imron (28), pemuda asal Kecamatan Semanding, Tuban yang sering menggunakan jalur tersebut.
Selain aspal jalannya sudah mulai terkelupas dan tanahnya gerak, di titik lain juga terdapat kondisi jalan yang mulai bergelombang. Titik kerusakan itu berada pada lokasi JLS proyek tahap kedua yang dikerjakan pada tahun 2020 kemarin.
"Memang sejak kendaraan besar lewat, jalannya sudah mulai ada yang bergelombang," kata Ari, warga lain yang melintas di jalan itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi, saat dikonfirmasi menyatakan kerusakan jalan di JLS masih tanggungjawab Pemkab Tuban. Dinas PU Tuban akan segera melakukan pengecekan terkait dengan kerusakan kondisi jalan itu.
"Masih tanggung jawab kabupaten. Terima kasih infonya, segera kita cek ke lapangan biar segera ditindaklanjuti oleh Bidang Jalan," kata Agung Supriyadi.
Dinas PU Tuban masih belum mengetahui penyebab kerusakan jalan. Mereka mengaku baru akan melakukan pengecekan di lapangan setelah mendapatkan informasi ini.
Diberitakan sebelumnya, sejak tahun 2015 Pemkab Tuban telah memulai pembebasan lahan JLS dengan panjang hampir 13 Km dan lebar 32 meter. Total luasanya 37.769 M² dan menghabiskan dana sekitar Rp153 miliar.
Disusul tahun 2019 Pemkab memulai pembangunan fisik tahap satu sepanjang 5,7 Km menghabiskan dana Rp70 miliar. Tahap dua dilanjutkan sampai tembus Desa Bogorejo hampir 7 km menghabiskan Rp72 miliar.
Dari APBD Tuban jalan lingkar menyerap Rp300 miliar, terhitung dari pembebasan lahan hingga pekerjaan fisik satu sisi. Awalnya Kementerian PUPR meminta Pemkab Tuban di pembebasan lahan tapi belakangan pekerjaan fisik juga ditangani Pemkab.
Pada tahun 2021, Kementrian PUPR telah menganggarkan jalan lingkar dari pertigaan Tunah sebesar Rp80 miliar dan mulai dikerjakan. Diprediksi jalan lingkar lajur dua di tahun 2022 bisa tembus sampai Bogorejo. [ali/dy]