Reporter: --
blokBojonegoro.com - Makan makanan sehat selama puasa di bulan Ramadan tentu saja akan berdampak positif bagi kesehatan tubuh.
Karenanya, memilih makanan sehat menjadi sesuatu hal yang penting agar tubuh bisa tetap bugar selama puasa, khususnya di masa Pandemi Covid-19.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa puasa berdampak positif pada kesehatan, seperti memperkuat sistem pencernaan, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, hingga meningkatkan kesehatan jantung.
Baik saat seseorang berpuasa atau tidak, tubuh tetap membutuhkan energi.
Sumber energi utamanya adalah gula yang disebut glukosa, yang biasanya berasal dari karbohidrat, termasuk biji-bijian, produk susu, buah-buahan, sayuran tertentu, kacang-kacangan, dan bahkan permen.
Hati dan otot menyimpan glukosa dan melepaskannya ke aliran darah kapan pun tubuh membutuhkannya.
Namun, selama puasa, proses ini berubah. Setelah sekitar 8 jam berpuasa, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhirnya. Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis, menandai transisi tubuh ke mode puasa.
Penelitian telah menunjukkan bahwa glukoneogenesis meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh. Dengan tidak adanya karbohidrat yang masuk, tubuh membuat glukosa sendiri dengan menggunakan sebagian besar lemak.
Tradisi di Indonesia saat puasa, salah satunya adalah menghidangkan menu sahur dan berbuka yang melimpah, padahal cara ini akan membuat orang justru makan apa saja yang ada di depannya dan dampaknya tentu jadi kurang baik.
Lalu bagaimana cara memilih makanan sehat saat puasa, khususnya di masa Pandemi?
Ahli Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul Ida Rubaida memberikan tips memilih makanan sehat di masa Covid-19 saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi makanan agar imunitas tubuh kita dalam menjalankan ibadah puasa ini tetap terjaga dengan baik," ujar Ida.
Berikut uraiannya:
1. Pilih Makanan Seimbang
Makanan Seimbang adalah makanan yang mengandung semua nutrisi, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
"Dalam praktik keseharian, ini bisa dalam bentuk makanan yang lengkap, yakni karbohidrat, lauk pauk, sayur, dan buah. Usahakan mengonsumsi ini saat sahur dan buka puasa," kata Ida.
2. Pilihlah Makanan yang Segar
Hindari makanan atau minuman yang diawetkan. Usahakan makanan yang kita olah adalah makanan yang segar, sehingga banyak mengandung vitamin dan mineral bagi tubuh.
Vitamin dan mineral untuk tubuh ini bisa diambil dari buah-buahan dan sayuran yang ada di sekitar kita. Untuk mengantisipasi ketersediaannya, maka bisa mulai menanam sayur dan buah di pekarangan rumah.
"Yang ditanam seperti buah misalnya pisang, jambu biji, pepaya, belimbing, dan lain-lain. Untuk sayuran seperti bayam, sawi, kacang panjang, pare, dan sebagainya," jelas Ida.
3. Hindari Konsumsi Lemak dan Minyak Berlebih
Hati-hati dalam mengonsumsi minyak dan lemak seperti makanan bersantan, khususnya di bulan puasa.
Usahakan makan 4-5 potong saja makanan yang digoreng, karena konsumsi lemak yang berlebih justru akan menurunkan imunitas tubuh. Selain itu, juga akan berisiko terkena penyakit degeneratif.
4. Batasi Konsumsi Gula dan Garam
Bagi yang tidak menderita diabetes, konsumsi gula dibatasi maksimal 4 sendok makan per hari, karena konsumsi gula berlebihan dapat menurunkan imunitas tubuh, serta berisiko berpenyakit degeneratif.
Sementara untuk konsumsi garam, sebisa mungkin hindari makanan atau minuman pengawet, karena biasanya ini diawetkan dengan jenis atrium kanan.
Jadi ketika konsumsi natrium berlebih, ini akan meningkatkan risiko vital untuk menjeda hipertensi sehingga nanti saat tubuh tidak dalam kondisi fit, juga akan menurunkan imunitas tubuh.
5. Hindari Makan dan Minum di Luar Rumah
Makan di luar rumah sangat berisiko, karena biasanya akan terjadi kerumunan hingga beberapa orang, sehingga bisa berisiko pula untuk terpapar virus Covid.
Usahakan selalu makan di rumah, karena sudah pasti olahannya lebih sehat, sehingga seluruh anggota keluarga tetap terjaga kesehatannya dan bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik. [lis]
Sumber: Tirto.id