Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan deras pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bencana tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia serta kerusakan pada pemukiman warga. Musibah tersebut mengundang rasa simpati dari seluruh masyarakat Indonesia dan perusahaan pendukung Pertamina dalam menyediakan BBM nasional, yaitu PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban.
PR & CSR Section Head PT. TPPI, Taheran Sidik Prabowo, ST. MM mengatakan duka yang melanda warga NTT turut menjadi perhatian nasional. Di kesempatan ini, TPPI hadir dengan cara mengirimkan bantuan Sembako melalui Posko di Makodim 0811 Tuban.
"TPPI bersinergi dengan Kodim 0811 Tuban. Bantuan Sembako untuk warga NTT kami serahterimakan secara simbolis hari ini jam 09.00 Wib di Makodim," ujar Taheran kepada reporter blokTuban.com, Rabu (7/4/2021).
Pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan komitmen PT. TPPI sebagai perusahaan penyedia BBM untuk hadir dan berkontribusi langsung kepada masyarakat Indonesia yang tengah dilanda bencana alam.
Melalui Posko Makodim 0811 Tuban, Sembako akan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan. Karena informasi kebutuhan korban bencana adalah sembako dan tenda.
"Selain mengirimkan bantuan, Kami keluarga besar PT. TPPI juga mendoakan semua korban bencana diberikan ketabahan, kesabaran dan kesehatan dalam menghadapi cobaan dari Tuhan yang maha kuasa," imbuh pria asli Tuban ini.
Sebagaiman siaran pers BNPB, bencana banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah menyebabkan sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, dan 9 orang luka-luka.
Selain itu, 80 KK juga turut terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi, Flores Timur.
Selain korban jiwa, kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, dan 5 jembatan putus.
Puluhan rumah di Kecamatan Adonara Barat juga dilaporkan terendam banjir, sedangkan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik. [ali/ono]