Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Program Padi SRI Organik terus dikembangkan oleh Pertamina EP dengan menggandeng Aliksa. Hal ini tidak lepas keberhasilan hasil panen mitra binaan Pertamina EP Asset 4 Cepu Field Bina Alam Sri yang mencapai 9,3 ton per hektar (Ha) awal Maret 2021.
“Hasil tersebut terhitung menggembirakan karena menurut data dari tim Aliksa secara umum produksi tertinggi 8,4 ton/Ha,” ujar Kautsar Restu Yuda, CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Jumat (26/3/2021).
Hal tersebut diamini Direktur Aliksa, Alik Sutaryat. Ia menuturkan, sebegai perbandingan produktivitas padi konvensional terendah 4,5 ton/Ha. Sementara tertinggi 5,8 ton/Ha.
"Produktivitas panen padi dengan metoda SRI Organik secara umum antara 6,3 hingga 8,4 ton/Ha,” ucapnya.
Keunggulan beras yang dipanen dari program SRI Organik tidak hanya dalam aspek produktivitas, namun juga harga jual.
“Harga beras SRI Organik rata-rata di nilai Rp 15.000 per kilogram (Kg). Sedangkan beras konvensional hanya Rp 10.000 per Kg,” tambah Alik.
Jika dihitung pendapatan per hektar dalam satu musim tanam, maka petani SRI Organik memperoleh penghasilan 32.800.000/Ha. Sementara itu untuk petani konvensional hanya seperempatnya atau Rp8.200.000/Ha.
Selain dari aspek keberhasilan produktivitas dan pendapatan, program ini juga berkembang secara luasan lahan. Mulai dari 2,6 hektare (ha) saat panen perdana menjadi 13,36 Ha pada awal 2021.
"Bersama rekan-rekan Aliksa, kami menargetkan luasan lahan kelompok mencapai 20 Ha,” ucap Restu lagi.
Restu berharap ketertarikan para petani di wilayah lain bertambah. Untuk saat ini program tersebut sudah meluas dari Desa Bajo ke desa-desa sekitar di Kecamatan Kedungtuban dan diharapkan bisa menjangkau kecamatan lain, khususnya ring satu perusahaan. [rof/col]