Jelang Puasa, PMI Mulai 'Nyetok' Plasma

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kebutuhan plasma konvalesen di Kabupaten Tuban masih tinggi sebagai terapi penyembuhan pasien Covid-19. Kendati demikian, pekan ini Palang Merah Indonesia (PMI) Tuban sudah mulai bisa menyetok plasma.

Humas PMI Tuban, Sarju Efendi mengatakan pihaknya bersyukur karena sebelumnya plasma pendonor langsung habis dan diambil oleh pemesan. Baik perorangan atau dari pihak Rumah Sakit (RS).

"Kami bersyukur sekarang sudah bisa nyetok plasma konvalesen," ujar Sarju Efendi kepada reporter blokTuban.com, Senin (15/3/2021) siang.

Dengan adanya stok plasma, PMI sedikit lega menjelang bulan puasa. Karena di bulan Ramadan tahun ini, diprediksi tidak ada pendonor yang donorkan plasmanya.

Adapun data stok plasma di PMI per tanggal 15 Maret 2021 sebanyak 93 kantong. Dengan rincian 30 kantong golongan darah A, delapan kantong golongan darah B, 46 kantong golongan darah O, dan sembilan kantong golongan darah AB.

"Terbanyak stok plasma masih golongan darah O," imbuh Sarju.

Selama pandemi, PMI sudah melayani plasma kepada 186 pasien. Tercatat 36 pasien memesan plasma golongan darah A, 65 plasma golongan darah B, 75 plasma golongan darah O, dan 10 plasma golongan darah O.

Sekedar diketahui, penyintas Covid-19 yang datang untuk donor tidak hanya dari swasta tapi juga para pekerja industri dan intansi. Mulai dari Semen Gresik, UTSG, TPPI, Gasuma Soko.

Dengan terus menyosialisasikan donor plasma, ada beberapa kesulitan yang dialami PMI. Dari segi pencarian pendonor meski sudah dapat data penyintas dari Dinas Kesehatan, rata-rata yang dihubungi jarang angkat telepon PMI. 

Tercatat hanya beberapa saja yang angkat dan berkenan diberikan informasi terkait donor plasma konvalesen.

Untuk seleksi memang PMI mencari eks penderita Covid-19 yang memang sudah sembuh dan tidak ada riwayat penyakit bawaan. Rata-rata di lapangan covid itu pasti disertai penyakit bawaan.

"Dan tidak bisa OTG untuk donor plasma karena berdasarkan pemeriksaan yang kita lakukan kalau OTG rata-rata Titer Antibodi IgG nya tidak cukup untuk jadi syarat pendonor plasma," pungkasnya. [ali/ono]