Reporter: -
blokTuban.com - Sayur dan buah jadi sumber nutrisi vitamin dan serat bagi anak. Kecukupan gizi tersebut tentu akan membantu tumbuh kembang, serta mendukung kekebalan tubuh anak.
Tetapi pada beberapa anak, sayur dan buah kerap dianggap musuh karena rasanya yang mungkin tidak sesuai selera mereka. Saat itulah sangat dibutuhkan contoh langsung dari kedua orangtuanya.
Anak-anak sering disebut sebagai peniru yang ulung. Untuk menularkan kebiasaan baik, seperti makan sayur dan buah, ayah dan ibunya harus sering mencontohkan mengonsumsi makanan tersebut di depan anak.
"Kalau kita enggak contohin di depan mereka makan sayur dan buah, ya enggak bisa," kata dokter spesialis anak dr. ST Andreas. M.Ked (Ped). Sp.A., dalam webinar bersama Hello Sehat, Jumat (5/2/2021).
Jika sudah terlanjur tidak menyukai makanan itu, ia menyarankan agar mengajak anak untuk makan bersama dengan kakak, adik, sepupu, ataupun teman sebayanya yang gemar makan sayur dan buah.
"Diajak makan bareng sama anak lain, jadi nanti anaknya juga mau," ucapnya.
Menurut dokter Andres, mengenalkan sayur dan buah pada anak bisa dilakukan sejak awal masa MPASI. Tetapi yang penting diperhatikan, orangtua jangan memaksakan anak terlalu banyak mengonsumsinya. Karena kebutuhan sayur dan buah anak saat awal MPASI cukup lima persen.
Kesalahan yang sering dilakukan orangtua ketika memilihkan sayur dan buah saat MPASI, adalah memilih yang rasanya tidak disukai anak. Hal ini bisa berujung anak tak lagi ingin memakannya. Karena itu, Andrea menyarankan, sebaiknya memperkenalkan sayur dan buah itu perlahan saja.
"Padahal enggak terlalu perlu juga diperkenalkan (sayur dan buah saat awal MPASI). Sedikit-sedikit saja, jadi begitu anak usia satu tahun suka sayur dan buah. Jangan dipaksa paksa makan," ucapnya.
*Sumber: suara.com
Jangan Pernah Memaksa, Begini Cara Ajarkan Anak Agar Suka Sayur dan Buah
5 Comments
1.230x view