Kontributor: Nur Malinda Ulfa
blokTuban.com - Walaupun sepi pembeli saat Covid 19, penjual Legen asal Kelurahan Panyuran Rt 03 Rw 04, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban masih memproduksi Legen.
Sudah terhitung 1 tahun, Mbak Jah sapaannya memproduksi Legen untuk menyambung hidupnya.
Mbak Jah mengaku terus berjualan agar dapat membayar karyawan sebanyak 15 orang.
"Sudah hampir 1 tahun, dari Bulan Rajab sampai hampir Rajab lagi. Mau diberhentikan kasihan,dulu ada 18 pegawai sekarang sisa 15 pegawai yang harus dibayar. Tapi ya Alhamdulillah masih bisa kasih gaji," kata Mbak Jah.
Usaha penjualan Legen produksinya sudah meluas hingga ke luar kota. Seperti, Jakarta, Surabaya, Lamongan dan lainnya. Sebelum pandemi seharinya bisa 400 sampai 500 jeriken yang terjual, hingga kekurangan dan kehabisan stok. Namun saat ini tak menentu, kadang hanya berapa jeriken yang terjual. Saat menjelang Ramadan, Haul Tuban atau Haul Sunan Bonang pesanan sudah mengantre, namun tahun kemarin sepi pembeli karena Covid- 19.
Dalam usahanya, perempuan dengan 4 cucu ini, selain memproduksi Legen juga memproduksi Cuka. Namun tak seramai dan selaris penjualan Legen.
Selama pandemi ini, Mbak Jah mengaku sudah memproduksi banyak Legen hingga kesulitan membeli wadah, serta mencari penampungannya. Hal itu lantaran produksi Legen yang menumpuk. Meski tetangganya banyak yang menasehati untuk berhenti sementara produksi, namun Mbak Jah tetap keukeuh membuat Legen karena percaya bahwa musibah ini akan segera berlalu.
"Semoga musibah ini cepat berlalu dan menjelang puasa bisa laku terjual, " pungkasnya. [nur/col]