Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Donor plasma perlahan mulai familier bagi para penyintas Covid-19 di Kabupaten Tuban. Tercatat sudah ada 12 pendonor plasma konvalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Jalan Pramuka Tuban, Minggu (17/1/2021).
Humas PMI Kabupaten Tuban, Sarju Efendi mengatakan penyintas Covid-19 yang datang untuk donor tidak hanya dari swasta tapi juga para pekerja industri dan intansi.
"Mulai dari Semen Gresik, UTSG, TPPI, Gasuma Soko itu nanti kedepannya sedikit banyak pasti bakalan menularkan ke teman-teman se-pabrik yang lain mengajak untuk donor plasma," terang Sarju kepada blokTuban.com.
Sarju menambahkan, pihaknya juga mengutamakan pendonor lokal untuk diambil plasmanya. Dengan pertimbangan pemesanan plasma datang bukan hanya dari Rumah Sakit (RS) dalam daerah, melainkan banyak juga pemesanan dari luar Tuban.
Ia juga optimis, meskipun sekarang baru 1 orang perwakilan pekerja industri pasti getok tular dari mulut ke mulut terkait donor plasma. Secara otomatis akan mempengaruhi atau bahkan mengajak teman-temannya lain yang sudah sembuh.
"Sampai tanggal 16 Januari 2021 kemarin sudah ada 12 pendonor. Rinciannya golongan darah A ada 2 stok, B ada 4, O ada 6 dan AB kosong," imbuh pria ramah ini.
Dengan terus menerus sosialisasi donor plasma, ada beberapa kesulitan yang dialami PMI. Dari segi pencarian pendonor meski sudah dapat data penyintas dari Dinas Kesehatan, rata-rata yang dihubungi jarang angkat telepon PMI. Tercatat hanya beberapa saja yang angkat dan berkenan diberikan informasi terkait donor plasma konvalesen.
Untuk seleksi memang PMI mencari eks penderita Covid-19 yang memang sudah sembuh dan tidak ada riwayat penyakit bawaan. Rata-rata di lapangan covid itu pasti disertai penyakit bawaan.
"Dan tidak bisa OTG untuk donor plasma karena berdasarkan pemeriksaan yang kita lakukan kalau OTG rata-rata Titer Antibodi IgG nya tidak cukup untuk jadi syarat pendonor plasma," tegasnya.
Diketahui, pendonor plasma konvalesen pertama yang melakukan Donor di PMI Tuban Senin (28/12) malam adalah Khoirul Afandi (31), Warga Dusun Cumpleng, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.
Sebelumnya Khoirul Afandi dinyatakan sembuh dan keluar dari RS Suyudi Paciran Lamongan pada tanggal 2 Desember 2020. Selama 27 hari dia dirawat di rumah sakit dengan gejala berat. [ali/col]
