Bupati Huda: ASN Harus Disiplin Protokol Kesehatan

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tuban belum juga melandai. Berbagai kebijakan taktis telah diambil Pemerintah Kabupaten Tuban, akan tetapi angka kematian masih tinggi meskipun juga banyak pasien yang sembuh.

Untuk menanggulangi pandemi, Bupati Tuban, Fathul Huda mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bisa menjadi contoh tentang kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.

"3M sangat penting. Mulai memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air serta menjaga jarak aman," tutur Bupati Huda kepada blokTuban.com.

Salah satu contoh yang bisa diberikan ASN adalah tetap di Tuban saat liburan. Seminimal mungkin untuk tidak keluar kota, karena di wilayah lain juga sama-sama berjuang melawan sebaran corona.

Bupati dua periode ini menambahkan, bahwa disandangnya status zona merah oleh Kabupaten Tuban karena angka kematian sangat tinggi.

Disisi lain, saat ini tim Satgas Covid-19 kesulitan memetakan klaster sebaran virus. Di mana-mana di 20 kecamatan yang ada di Tuban terpapar corona.

"Yang bikin kami pusing adalah klaster keluarga. Karena ekonomi keluarga akan lumpuh," imbuhnya.

Virus corona saat ini tidak memandang pekerjaan, maupun usia. Ada Polri, TNI, dokter dan apapun pekerjaannya terpapar, sehingga masyarakat harus lebih waspada.

Sebelumnya Direktur RSUD dr. R. Koesma Tuban, Saiful Hadi juga mengajak masyarakat Bumi Wali memahami dan mengenali Covid-19 secara mandiri.

Penting diketahui bersama mengenal secara dini tanda-tanda kalau terinfeksi corona. Virus ini pintu utama masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung. Tidak ada jalan lain sehingga kita harus mencegah supaya mulut dan hidung tidak kemasukan. 

Apabila virus ini masuk ke mulut, maka akan sampai di rongga antara mulut dan hidung. Disini sel-sel sekitar akan dirusak oleh virus. Jika rusak maka akan muncul gejala khas seperti, hidung tersumbat, tenggorokan terasa sakit dan kering serta ada batuk kering. 

"Gejala ini harus diwaspadai, berbeda dengan influenza biasa. Flu biasa tidak merusak rongga antara mulut dan hidung, justru memberi signal ke otak dan organ tertentu untuk memproduksi sel darah putih masuk ke rongga hidung dan mengeluarkan ingus," imbuh mantan Kepala Dinas Kesehatan Tuban. 

Sehingga ciri virus Corona adalah hidung tersumbat kering, batuk-batuk kering, ada nyeri telan disertai demam. Ini gejala awal yang harus diketahui bersama, jangan sampai gejala lanjut muncul. 

Kalau virus merusak sel-sel penciuman dan pengecap rasa, maka akan muncul anosmia rasa pembauan dan perasa berkurang. Jika masyarakat ketika memiliki gejala tersebut, maka dipastikan terserang Virus Corona tahap ringan. 

Dalam kondisi tersebut harus dicegah dan diantisipasi, supaya orang yang sakit segera sembuh tidak menulari keluarga dan lingkungan sekitar. Bila tidak segera ditangani virus akan terus melakukan replikasi dan akan masuk ke paru-paru. 

"Jika sel paru dirusak maka akan terjadi radang paru. Salah satu tandanya adalah sesak napas, sering batuk, nyeri tenggorokan, lesu, lemah, kepala pusing dan lain sebagainya," tutupnya. [ali/ito]