Jejak Awal Corona di DPRD Tuban

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kasus virus Covid-19 yang menyerang kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, ditanggapi serius oleh Ketua Dewan, M. Miyadi.

Kepada blokTuban.com, Miyadi menjelaskan semua yang terjangkit virus kini telah melakukan isolasi mandiri sesuai dengan SOP Corona.

"Sudah lama kita lacak. Mulai tanggal 29 September 2020 dari Komisi 3 dan akhirnya ketemu siapa saja yang terpapar," ucap Miyadi, Kamis (15/10/2020).

Politisi PKB Tuban menambahkan, yang terpapar pertama adalah seorang pendamping dan 6 anggota, serta 1 driver. Hasil pelacakan itu adalah rapid tes, semua reaktif dan dari hasil reaktif tersebut sudah melaksanakan isolasi sejak dini sambil menunggu proses swab.

Artinya 2 staf dan 6 anggota tersebut mulai tanggal 30 September sudah tidak ikut aktivitas apapun di DPRD. Setelah proses swab dari 2 staf dan 6 anggota tersebut, ditemukan 1 staf dan 2 anggota positif sehingga dilanjutkan isolasi mandiri.

Miyadi juga menekankan terpaparnya bukan dari kunjungan, namun dari salah satu anggota komisi 3 pada tanggal 23 September mengikuti agenda pertemuan di Kecamatan Singgahan dalam agenda pembahasan program Kali Kening.

"Disitulah ternyata ada salah satu yang terkena virus. Semua yang terpapar Corona adalah Orang Tanpa Gejala (OTG)," imbuh Miyadi.

Dengan adanya kasus terjangkitnya Corona di kantor dewan, Miyadi menekankan semua anggota dan staf untuk taat dan disiplin pada protokol kesehatan. Mulai memakai masker dengan benar, rajin mencuci tangan dan jaga jarak aman.

Data Dinkes per tanggal 15/10/2020, jam 12.00 WIB untuk kontak erat baru 3 orang, suspek baru 3 orang, terkonfirmasi baru 4 orang. Total kumulatif sampai hari ini kontak erat 2523 orang, suspek 842 orang dan terkonfirmasi 572 orang.

Kasus yang masih dipantau suspek di Rumah Sakit 8 orang, di rumah 1 orang. terkonfirmasi sembuh 455 orang, terkonfirmasi meninggal 68 orang.

Sedangkan kasus terkonfirmasi masih dirawat ada 49 orang tersebar di RSUD Koesma 9 orang, RSUD Bojonegoro 3 orang, RSNU 2, RS Medika 3 orang, RS Aisyiyah 2 orang, RSML 2 orang, di rumah isolasi 7 orang, di rumah 21 orang. [ali/col]