Reporter: Nidya Marfis H.
blok Tuban.com - Baru - baru ini, masyarakat dihebohkan dengan hasil riset dari pakar para peneliti Institusi Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Rofiq Isa Mansur mengatakan, dalam hal ini BMKG mengapresiasi penelitian tersebut karena kajian ilmiah ini mampu menentukan potensi magnitudo maksimum megathrust dan skenario terburuk.
"Akan tetapi hingga saat ini, belum ada teknologi yang memprediksi dengan tepat dan akurat. Kapan dan di mana gempa akan terjadi,"Ujar Rofiq. Selasa (29/9/2020).
Lebih lanjut, skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk atau (worst case), dan hal ini dapat dijadikan acuan dalam upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah - langkah kongkrit untuk meminimalkan resiko kerugian sosial, ekonomi dan korban jiwa.
Ia berharap, informasi dari hasil kajian ini hendaknya tidak menimbulkan keresahan di masyarakat, tetapi juga harus direspon dengan upaya mitigasi yang tepat.
"Jagan panik, dan mari kita lakukan langkah - langkah mitigasi,"tuturnya.
Langkah - langkah tersebut diantaranya, dengan meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi, latihan evakuasi, menata dan memasang rambu evakuasi. Menyiapkan tempat evakuasi sementara, membangun bangunan rumah tahan gempa, menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami dan meningkatkan performa sistem peringatan dini tsunami. [nid/]