Reporter : Khoirul Huda
blokTuban.com - Bakal calon bupati Tuban Setiajit kembali safari ke para masyayikh pondok pesantren di Sarang, Rembang Jawa Tengah, Rabu (16/9/2020).
Ini kali kedua mantan Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur ini sowan ke Sarang, selama proses pilkada.
Pertama, akhir tahun 2019 lalu. Saat itu, Setiajit baru memulai proses untuk pencalonan dirinya menjadi bakal calon bupati.
Sowan kali ini berbeda, karena Setiajit mengajak serta Armaya Mangkunegara bakal calon wakil bupatinya. Maka jadilah pasangan Setia Negara (Setiajit- Armaya Mangkunegara) itu road show ke para pemangku pesantren besar itu.
‘’Ini sesuai janji saya dulu, saat saya sudah mendapat pasangan untuk maju pilkada, akan sowan lagi ke sini,’’ ujar Setiajit.
Pertama yang disowani adalah KH Abdullah Ubab Maimoen, putra sulung almahgfurlah KH Maimoen Zuber. Sowan kali ini rombongan didampingi Ketua Santri Matoh atau santri alumni pesantran Sarang Kiai Nurchamid.
Ikut juga Supratno Pengurus Harian DPW PPP Jawa Timur, juga Ketua DPC PPP Tuban, Aguk Sahabuddin dan Ach. Husam (Gus Mad).
Selain sowan Gus Ubab, Setia Negara juga sowan ke Gus Idror Maimoen penerus KH Maimun Zubaer yang mengasuh pondok pesantren Al Anwar.
Juga sowan ke kediaman KH Ahdal Abdurrahim pengasuh pondok pesantren Ma'hadul 'Ulum Asy-Syar'iyyah (MUS) yang dikenal sebagai salah satu guru spiritual Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin Maimoen.
Yang terakhir sowan ke KH Ahmad Baha'uddin Nursalim (Gus Baha) Rais Syuriyah PBNU yang dikenal kealimannya dan kedalaman ilmunya itu.
"Sebagai santri, kami Setia Negara nyuwun doa dan pangestu serta dukungan penuh dari para Kiai. Dalam pilkada Setia Negara diusung banyak partai, salah satunya PPP,’’ kata Setiajit.(*)
Diminta Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Pesan ini disampaikan Gus Ubab. Bahwa PPP adalah partai yang istiqomah beramar ma’ruf nahi munkar. Karena itu, pasangan Setia Negara harus melaksanakan itu, karena juga diusung oleh PPP.
Gus Ubab mengaku merasa pasangan Setia Negara ini berpotensi menang. Karena itu, Gus Ubab mengingatkan pasangan Setia Negara untuk tetap merangkul kelompok-kelompok lain dalam ikhtiarnya untuk menjadi orang nomor satu di Tuban, sekaligus nanti setelah terpilih menjadi bupati dan wakil bupati. Gus Ubab mendoakan pasangan Setia Negara terpilih.
"Jika ditakdirkan terpilih, jadilah pemimpin amanah. Rangkul semua umat yang butuh pemimpin, perhatikan kesulitan masyarakat kecil. Dan tetap beramar ma’ruf nahi munkar," pesan Gus Ubab.
Selanjutnya Setia Negara sowan ke Gus Idror. Dari Kiai Muda ini, pasangan Setia Negara menerima pesan agar tetap memantabkan tekat untuk membangun Tuban menjadi lebih baik. Setia Negara juga didoakan agar terpilih dan kelak menjadi pemimpin yang amanah.
Hal yang sama dipesankan Gus Mad. Bahwa menjadi pemimpin harus benar-benar menjalankan amanah dari rakyat yang telah memilihnya. Sehingga, perhatian pada rakyat dan membangun daerahnya sebaik mungkin harus dilakukan.
Di kediaman Gus Baha, terjadi obrolan yang gayeng. Gus Baha menerima para tamunya dengan santai sambil lesehan di salah satu ruangan tempat mengaji. Ada pesan khusus yang disampaikan Kiai yang terkenal dengan video ngajinya di media sosial ini.
‘’Bahwa saat inilah kemenangan Islam, karena para pejabat, dan para pemimpin itu banyak yang salat,’’ ujar Gus Baha.
Santri kinasih KH Maimoen Zuber ini mengatakan, saat ini semangat keislaman sudah sangat kental. Dia menyebut, pada masa sekarang, jika ada calon pemimpin yang dicitrakan tidak salat akan sulit diterima.
‘’Kalau ada calon pejabat atau calon pemimpin apapun, kok tidak salat, tidak akan jadi. Ini beda dengan jaman dulu,’’ terangnya.
Dengan sedikit menyuplik sejarah, Gus Baha kemudian bercerita bahwa salah satu alasan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) adalah agar para pejabat mau salat.
‘’Itu cerita dari Mbah Wahab (Abdul Wahab Hasbullah) salah satu pendiri NU,’’ tandasnya.[hud/ono]