Reporter : Khoirul Huda
blokTuban.com - Bakal calon bupati (bacabup) Setiajit mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Hal itu disampaikan saat membuka rumah kreatif Sri Huning yang dikelola Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif (BPEK) DPC PDI Perjuangan Tuban.
Hadir juga bakal calon wakil bupati (bacawabup) Armaya Mangkunegara. Ketua DPC PDI Perjuangan Andi Hartanto dan Sekretaris DPC Tulus Setyo Utomo hadir langsung di tengah para perempuan kreatif tersebut.
Rumah kreatif berada di rumah Yasmiatun, Ketua BPEK sekaligus Ketua Sri Huning, di Jalan Pramuka Tuban. Di rumah kreatif tersebut juga disediakan ruang dan peralatan pelatihan. Sekaligus ruang pamer untuk hasil produksi.
Tulus Setyo Utomo yang mengawali sambutan mengatakan, BPEK adalah salah satu sayap PDI Perjuangan yang mengurus pengembangan ekonomi kreatif. Harapannya bisa memajukan ekonomi dan memakmurkan anggotanya.
"Pengembangan ekonomi harus terus dilakukan dari berbagai bidang, termasuk usaha mandiri seperti yang digarap Sri Huning ini," ujarnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Andi Hartanto mendukung penuh upaya itu. Bahkan dia mengatakan tidak usah menunggu punya bupati untuk membantu.
"Segera saja dibantu. Misalnya Pak Tulus atau Pak Setiajit dan yang lain bisa membantu apa langsung saja," katanya.
Sedangkan Setiajit menyatakan sangat senang melihat para perempuan yang kreatif dan berusaha membantu ekonomi keluarga.
Hal itu sesuai dengan salah satu program pasangan Setia Negara (Setiajit-Armaya Mangkunegara) yakni Tuban Mandiri. Tujuannya menciptakan kemandirian masyarakat melalui unit-unit usaha kreatif dan pengembangan usaha mandiri.
"Saya sangat setuju sekali. Yang seperti ini nanti bisa dibantu permodalan untuk mengembangkan usahanya," kata mantan Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jawa Timur ini.
Sementara, Yasmiatun menjelaskan BPEK dan Sri Huning berusaha merangkul dan merangkum ibu-ibu yang punya usaha kecil mandiri untuk bersama mengembangkan usaha.
"Kita ada kegiatan pelatihan, diskusi dan kegiatan lain yang bisa menunjang pengembangan usaha," jelasnya.
Anggota Sri Huning cukup banyak. Untuk pengurus sejumlah 46 orang. Sementara di tiap kecamatan minimal ada 12 orang pengurus yang masing-masing punya anggota.
"Jadi cukup banyak anggotanya. Harapan kami kegiatan terus berjalan dan usaha makin berkembang," tandasnya.
Pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita. Lalu dilanjutkan dengan meninjau ruang pamer produksi dan ruang pelatihan. Setiajit juga membeli sejumlah produk olahan milik mereka. Salah satunya keripik gayam.[hud/ono]