Reporter : Khoirul Huda
blokTuban.com – Apa jadinya jika warga tak punya sambungan listrik sendiri. Untuk menikmati sumber energi yang ditemukan Thomas Alva Edison tersebut sebagian warga masih mengandalkan belas kasih tetangga.
Mengolor kabel dari rumah tetangga untuk berbagi listrik itulah yang dilakukan. Bukan karena jaringan tidak listrik tidak ada. Namun, keterbatasan ekonomi yang menyebabkan warga ini tidak mampu memasang listrik sendiri.
Begitulah yang dialami Slamet (55). Warga Dukuh Alas Tuwo, Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan ini matanya berbinar ketika listrik di rumahnya yang sederhana itu menyala. Bola lampu di ruangan depan rumahya berpendah jernih.
Senyum Slamet merekah. Di berkali mengucapkan terimakasih pada Setiajit, Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur yang sore itu berkunjung ke rumahnya. Setiajit beberapakali memencet saklar di ruangan itu untuk memastikan listrik menyala dengan baik.
Slamet bercerita, dia sampai tahun 2020 ini baru bisa menikmati listrik sendiri. Di dusunnya, baru pada 1998 silam listrik masuk. Para tetangganya yang mampu segera memasang meteran listrik. Dan sejak saat itu energi listrik yang digunakan.
Namun, tidak bagi Slamet. Keterbatasan ekonominya hanya mampu membuat dia menikmati listrik secara terbatas. Karena dia hanya mampu menyalur listrik dari tetangganya. Caranya dengan mengolor kabel dari pemilik listrik ke rumahnya.
Daya yang dia gunakan juga sangat terbatas, tak lebih dari 20 watt. Dia butuh untuk penerangan di ruang depan, dan sebagian di ruangan belakang. Kondisi seperti itu bertahan puluhan tahun,
Hingga pada akhirya Setiajit berkunjung ke kampung tempat tinggal Slamet. Dari beberapa usulan dan harapan warga, Slamet usul pemasangan listrik untuk rumahnya. Unsul itu disambut Setiajit dengan tangan terbuka.
Data-data yang dibutuhkan untuk keperluan pemasangan listrik diminta oleh Setiajit. Setelah data itu dipenuhi, Setiajit yang memimpin dinas yang di antaranya mengurusi listrik langsung memroses usalan itu.
‘’Alhamdulillah dalam hitungan hari usulan itu diterima dan listrik langsung dipasang menyala. Kami bantu gratis,’’ ujar Setiajit.
Slamet pun sangat bersyukur. Sebab, dia sama sekali tak keluar sepeserpun untuk mendapat listrik itu. Dia mengaku, tiba-tiba didatangi petugas yang ingin memasang listrik di rumahnya. Slamet kaget campur gembira. Duda tiga anak ini tak menyangka jika usulannya dipenuhi dalam waktu cepat.
Pria yang sehari-hari bekerja serabutan ini semula pesimis dan tak berharap banyak bantuan itu datang. Hanya, dia menurut saja ketika diminta dokumen kependudukan seperti KTP dan KK. Dia serahlan dokumen itu dengan hati datar. Meski di benaknya juga sangat ingin punya listrik.
‘’Saya tidak menyangka bisa secepat ini punya listrik. Terimakasih Pak Setiajit, semoga hajatnya menjadi bupati terkabul. Akan saya dukung dengan seluruh keluarga saya, anak-anak dan sedulur-sedulur saya. Semoga sukses dan jadi bupati,’’ begitu ungkapan hati Slamet, saat tahu Setiajit juga akan mencalonkan diri menjadi Bupati Tuban pada pilkada Desember nanti.
Sementara, Setiajit mengatakan, pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan bantuan listrik gratis pada warga kurang mampun.
Tahun lalu, sebanyak 321 kepala keluarga (KK) di Kabupayen Tuban yang dibantu. Mereka berasal dari Kecamatan Jenu, Widang, Kerek dan Semanding.
Sebelumnya, rumah yang dihuni 321 KK tersebut belum punya sambungan listrik sendiri. Setiap hari hanya mengandalkan saluran listrik dari tetangga. Kondisi ini seperti yang dialami Slamet.
Dia mengatakan, bantuan 321 samburan listrik rumahan untuk warga itu dengan daya 450 KWH. Pekerjaan sambungan diselesaikan tahun ini j
Menurut pria yang pernah menjabat Pelaksana Bupati Jombang ini, di Jawa Timur sampai saat ini masih ada sekitar 56 ribu keluarga miskin yang belum menikmati listrik. Termasuk di Kabupaten Tuban.
Karena itu, pejabat asal Tuban ini terus berupaya memperluas bantuan listrik tersebut agar semua warga bisa menikmati listrik.
"Kami terus bekerja keras agar pada 2021 seluruh warga di Jawa Timur bisa menikmati aliran listrik. Untuk Tuban akhir 2020 ditargetkan semua warga sudah punya listrik sendiri," kata Setiajit.[hud/ono]