Reporter : Khoirul Huda
blokTuban.com – Koperasi adalah salah stau pilar ekonomi masyarakat. Termasuk koperasi wanita. Itulah yang disampaikan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Setiajit.
Pejabat ini ternyata tak asing dengan dunia koperasi. Sebab, saat masih bertugas di Bappeda Provinsi Jawa Timur, Setiajit pernah mendirikan koperasi wanita di mana-mana. Termasuk di Kabupaten Tuban.
‘’Karena koperasi perempuan adalah salah satu kekuatan ekonomi masyarakat,’’ ujar Setiajit Kamis (23/7/2020).
Karena itu, pejabat asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak ini sangat getol merawat dan mendukung koperasi wanita terus berdiri dan berkembang. Bahkan, agar perkembangan koperasi yang dikelola kaum hawa tersebut maju, Setiajit tak segan untuk membekali para pengurusnya dengan pengetahuan baru. Salah satunya soal perpajakan.
‘’Pada bulan Maret yang lalu saya membuka dan melakukan advokasi perpajakan bagi koperasi wanita di Tuban. Saat itu mewakili pemerintah provinsi. Jadi, koperasi ini penting,’’ tambahnya.
Karena itu, pejabat yang akan mencalonkan diri menjadi bupati pada Pilkada 9 Desember nanti itu, mendorong koperasi wanita di Tuban terus dikembangkan. Sebab, koperasi terbukti menjadi lembaga ekonomi yang tangguh dan kuat. Koperasi tak mudah goyang dengan banyak isu yang berkembang.
‘’Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Di mana ekonomi lesi, koperasi tetap menjadi soko guru perekonomian negara,’’ bebernya.
Sampai saat ini, koperasi wanita yang Setiajit dirikan, saat masih menjabat Kepala Bidang Perekonomian di Bappeda Provinsi Jawa Timur masih ada dan berkembang. Saat itu tahun 1998 an, dia dirikan koperasi perempuan di Tuban dan memebri bantu modal awal Rp 5 juta. Lalu pada 2010 dibantu lagi modal Rp 10 jutaan.
‘’Saya berharap koperasinya terud jalan, dan modalnya berkembang,’’ ungkap dia.
Setiajit menjelaskan, ada tiga pilar ekonomi yang menopang pembangunan. Yakni BUMN atau BUMD, koperasi dan swasta. Koperasi adalah soko guru ekonomi bangsa. Karena itu, koperasi harus terus dikembangkan agar meningkatkan kesejahteraan anggotanya serta masyarakat.
‘’Koperasi harus terus dibantu. Jika pemkab belum membantu, nanti kita yang bantu. Dulu saja dibantu kenapa nanti tidak,’’ katanya.
Saking cintanya dengan koperasi wanita, Setiajit dalam kunjungannya ke daerah-daerah juga mendirikan koperasi wanita dengan memberi modal awal Rp 5 juta bagi yang belum terbentuk. Jika sudah ada koperasinya, bantuan Rp 5 juta itu sebagai tambahan modal.
Koperasi wanita di antaranya didirikan di Kecamatan Montong salah satunya di Desa Montong Sekar. Juga di Kecamatan Plumpang dan Widang.
‘’Kalau koperasi berkembang, yakin ekonomi masyarakat akan terangkat,’’ tandasnya.[hud/ono]