Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kebutuhan 115 pesantren di Kabupaten Tuban dalam pencegahan Covid-19 akan didata dan dipenuhi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Pendataan juga untuk mengetahui jadwal pesantren kembali beraktivitas, Kamis (25/6/2020).
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, mengungkapkan kualitas pendidikan di era pandemi memang harus diperhatikan, tidak terkecuali pesantren.
Pemkab akan hadir ke pesantren. Sekaligus melakukan penyemprotan disinfektan melalui Puskesmas dan mensosialisasikan tentang bahaya dan pencegahan Covid-19, penyediaan masker dan tepat cuci tanggan, serta penyediaan rapid test untuk yang bergejala.
"Ini sebagai wujud kerja sama pemerintah dengan pesantren dalam penanganan bahaya Covid-19," terang Wabup dua periode itu.
Dana penanganan corona dari APBD sebesar Rp280 miliar. Angka ini akan bisa bertambah sesuai yang dibutuhkan. Saat ini Pemkab juga terus berusaha memesan dan membeli alat rapid test, namun saat ini baru mendapatkan 1.300 buah.
Pemkab juga telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati untuk persiapan era New Normal atau Tatanan Hidup Baru yang di dalamnya, telah diterangkan protokol kesehatan di pesantren yang harus dipatuhi.
"Kami juga akan melakukan koordinasi dengan pengasuh pesantren dan menyiapkan apa yang dibutuhkan sesuai dengan anggaran yang ada," sambung Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana terpisah.
Peran Puskesmas dan gugus tugas tingkat kecamatan dan desa akan dimaksimalkan. Diyakini dengan SDM di Puskesmas dan Gugus Tugas yang telah dibekali, persiapam new normal berjalan lancar.
Sebelumnya, Bupati Tuban, Fathul Huda mengundang para kiai dan pengurus pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Tuban ke Rumah Dinas Bupati Pringgitan, Kompleks Pendopo Kridho Manunggal, Selasa (23/6/2020) lalu.
Pertemuan tertutup itu untuk mendengarkan usulan-usulan para kiai dan pengasuh pondok pesantren terkait kebijakan penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren dan madrasah. [ali/col]