Reporter : Khoirul Huda
blokTuban.com – Prihatin dengan kondisi janda miskin yang tinggal sendirian, Setiajit membantu merehab rumah janda tersebut. Di usianya yang sudah tua, perempuan itu tinggal sendirian di rumah yang kondisinya sudah agak reyot.
Karena itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur tersebut, membantu Sukiyam, warga yang tinggal di Jalan Mbah Bali, Gang Melati RT 02 RW 06 Kelurahan Kingking, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Perempuan ini tinggal sendirian di rumahnya yang berada di gang sempit di antara rumah-rumah warga lainnya.
Sebelum direhab, rumah Sukiyam sebagian reyot, banyak yang kocor kala hujan. Dan selalu membuat khawatir kala angin besar datang. Janda ini khawatir rumahnya ambruk. Rehab rumah dibiayai Setiajit.
Karena sudah tua, bahkan Sukiyam tak ingat lagi berapa usianya. Indera pendengarannya pun sudah mulai berkurang. Sehingga harus mengulang berkali-kali pertanyaan yang diajuka kepadanya, sebelum perempuan ini menjawab.
‘’Nek umur kulo menawi 60 nopo 70 tahun ngaten.( Kalau usia saya ya 60 atau 70 tahun gitu),’’ ujarnya saat ditanya umur.
Pagi, (1/5/2020) dia agak kaget didatangi beberapa orang di rumahnya. Mereka adalah Setiajit dan rombongan. Saat itu dia masih tiduran di kamar. Tidak ada tempat tidur atau dipan. Mbah Sukiyam, begitu perempuan ini biasa dipanggil, tidur di kasur yang diletakkan di lantai. Begitu sehari-hari dia menghabiskan waktunya.
Lampu rumah masih dipadamkan. Eko Nasikin, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tuban dan satu warga setempat yang mendampingi Setiajit menyalakan lampu. Ruang tamu menjadi terang. Mbah Sukiyam keluar dari kamar sambil membetulkan kain sarung yang membalut tubuh bagian bawahnya. Sarung itu sekaligus menjadi selimut kala dia tidur.
Dia kaget saat tahu yang datang Setiajit. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Proivinsi Jawa Timur itu sengaja datang pagi-pagi. Dia ingin memastikan bedah rumah Mbah Sutiyam yang dia biayai sudah selesai. Dan rumah itu menjadi layak huni.
‘’Matunurnuwun Pak Setiajit, mugi Panjengen dados Bupati. (Terimakasih Pak Setiajit, semoga Anda menjadi bupati),’’ begitu kata pertama yang terucap dari bibir Mbah Sukiyam.
Dia tahu kalau rumahnya direhab atas biaya dari pejabat asal Desa Tegalrejo Kecamatan Merakurak tersebut. Sebelumnya, Setiajit sudah pernah datang, dan melihat langsung kondisi rumah janda itu.
Atap rumahnya terutama di bagian depan semula sudah reyot. Atap yang lain kondisinya sudah banyak yang rusak. Sehiingga, jika hujan banyak yang bocor, sangat mengganggu. Jika ada angin besar, Mbah Sukiyam juga was-was, karena khawatir rumahnya ambruk.
‘’Sakniki mpun boten bocor malih. Maturnuwun sanget. (sekarang sudah tidak bocor lagi. Saya sangat berterimakasih),’’ ucapnya.
Eko Nasikin yang juga tetangga Mbah Sukiyam menjelaskan, perempuan ini tidak punya jaminan kesehatan gratis dari pemerintah. Kartu Indonesia sehat (KIS) misalnya. Sebab, KK Mbah sukiyam masih ikut saudaranya. Listrik pun dibantu tetangganya. Sedangkan untuk makan sehari-hari dibantu oleh Baznas.
‘’Untuk keperluan yang lain dibantu tetangga atau saudaranya. Dia tinggal sendirian di sini. Karena itu, saya usulkan bantuan ke Pak Setiajit, alhamdulillah dibantu,’’ katanya.
Usai melihat sendiri hasil rehab rumah Mbah Sukiyam, Setiajit mengatakan, niatnya membantu agar Mbah Sukiyam bisa tinggal dengan tenang di rumah. Tidak kebocoran lagi kalau hujan dan tidak takut rumahnya ambruk kalau ada angin kencang.
‘’Kebetulan saya juga tinggal di Kelurahan Kingking. Ada warga yang membutuhkan, dan saya bisa membantu ya saya bantu,’’ ujarnya.
Selain rumahnya direhab, Mbah Sukiyam juga diberi bantuan sembako dan sejumlah uang. Hal itu menurut Setiajit agar Mbah Sukiyam bisa punya persediaan makanan yang cukup. Juga punya uang untuk membeli jika ingin jajan atau makanan lain.
‘’Tidak ada salahnya membantu. Semoga bisa meringankan beban Mbah Sukiyam. Dan terimakasih didoakan menjadi bupati,’’ kata mantan Penjabat Bupati Jombang ini.[hud/ono]