Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Berdasarkan data Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tuban, pada tahun 2019 jumlah usaha mikro tumbuh hingga menjadi 31.418 unit. Jumlah ini melonjak 2,47 persen dari kondisi tahun sebelumnya.
Bupati Tuban, Fathul Huda menyebut hal ini menunjukkan adanya semangat dari masyarakat Tuban untuk berkreasi melakukan usaha produktif. Sekaligus memanfaatkan sumber daya alam yang ada diwilayahnya, untuk menjadi produk yang bernilai jual.
"Sehingga dapat menjadikan nilai tambah ekonomi dalam rangka meningkatkan pendapatan," tulis Bupati Huda dalam LPJKnya 2019, Selasa (26/5/202).
Jumlah usaha mikro memang melonjak drastis, akan tetapi mereka harus menghadapi kendala modal. Dinas Koperindag menyebutkan rata-rata pelaku usaha mikro memiliki keterbatasan kemampuan untuk memenuhi syarat di perbankan untuk mendapat kredit usaha.
Tak cukup di permodalan, usaha mikro juga harus menghadapi kesulitan masuknya produknya ke pasar toko modern. Pemkab menelusuri bahwa kualitas produk yang dihasilkan usaha mikro sebagian masih di bawah standarr pasar modern.
"Selain pasar modern, produk usaha mikro juga kurangnya daya saing ke pasar nasional maupun internasional," imbuhnya.
Beberapa langkah Pemkab untuk meringankan beban usaha mikro yaitu, mengembangkan sistem informasi (usaha dan jaringan pasar) online.
Meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Balai Diklat Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan SDM pelaku UMKM guna peningkatan kualitas, usaha dan permodalan.
"Kami juga mendampingi UMKM dalam akses dana kepada perbankan dan APBD provinsi LPDB. Sekaligus memfasilitasi pemasaran produk UMKM melalui pameran serta memfasilitasi UMKM untuk peningkatan kualitas produk," pungkasnya. [ali/rom]
31.418 Usaha Mikro di Tuban Hadapi Kendala Modal dan Pasar
5 Comments
1.230x view