Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Petambak udang Vaname di Desa Cepokorejo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban hari ini, Minggu (3/5/2020) mulai panen raya setelah udangnya berumur 80 hari. Komoditas udang ini terbanyak di dua desa yaitu Cepokorejo dan Pliwetan, Palang.
Salah satu tambak udang yang panen milik Nurul Huda, luasnya 1,5 hektare. Terbagi dalam tujuh petak dengan luasan masing-masing 2.500-3.000 meter persegi.
Panen udang di bulan suci Ramadan ini, dikunjungi langsung oleh Bupati Tuban, Fathul Huda, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, M. Amenan, Camat, Kapolsek, dan Danramil Palang.
"Kami tebar 1,5 juta ekor benur dan hasil panen kisaran 2-2,5 ton per petaknya," terang pengusaha tambak udang faname, Nurul Huda kepada blokTuban.com.
Untuk harga sendiri, vaname cukup bagus dan naik terus. Saat ini Rp 51.000 per size 100 ekor dalam 1 kilogramnya. Jika ditimbang ada jarak size misalnya 80, maka jarak per size harga ditambah Rp 300. Kendati demikian, panduannya Rp 51.000 per size 100.
Selama pandemi Covid-19, Nurul Huda mengaku tak kesulitan dalam pasokan pakan, benur, hingga penjualan. Semuanya berjalan dengan normal.
"Pemerintah sangat memberi perhatian kepada petambak udang. Kami juga menjalankan sop kesehatan dengan pakai masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan," imbuhnya.
Salah satu contoh keseriusan pemerintah dengan meminta pabrik pembuat pakan tidak menaikkan harganya. Begitupula obat-obatan dan transportasi juga dimudahkan.
Sementara Kepala Dinkanak Tuban, Amenan menambahkan budidaya udang di Kabupaten Tuban tersebar di empat kecamatan yaitu Palang, Jenu, Tambakboyo dan Bancar.
Mulai awal April-Mei tahun ini ada 22 pembudidaya udang yang eksis. Secara keseluruhan bisa mengahasilkan udang 139,5 ton siap panen. Untuk mengantisipasi harga anjlok, pemerintah meminta para petambak untuk panen secara bergantian.
"Hasil budidaya udang di Tuban ini menyuplai Cina karena negara tersebut satu-satunya yang membuka ekspor dan kebutuhan ikan tinggi. Inilah kesempatan petambak udang Tuban meraup berkah," sambungnya.
Bupati Tuban, Fathul Huda mengapresiasi karena pembudidaya udang masih bisa eksis di saat kritis seperti ini. Pandemi ini yang bahaya bukan hanya yang terpapar, tapi efek sosial dan ekonomi juga perlu diwaspadai.
"Kalau semuanya berhenti mau makan apa. Tetaplah bekerja dengan menerapkan sop kesehatan," tutur Bupati setelah membagikan masker kepada pekerja budidaya udang.
Semua usaha di Kabupaten Tuban, lanjut bupati akan eksis jika dikelola dengan profesional. Selain itu, harus mampu mengambil kontribusi sebanyak-sebanyaknya dari pemerintah pusat supaya tidak banyak masyarakat terdampak.
"Khususnya dampak sosial hingga ekonomi," pungkas bupati dua periode. [ali/ono]