Desa Harus Siap Karantina Pemudik

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Datangnya gelombang mudik di 2020, telah diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Setiap desa diminta untuk siap mengarantina warganya yang pulang dari tanah rantau.

Bupati Tuban, Fathul Huda sendiri telah menghimbau para perantau untuk tetap tinggal sementara disana. Larangan pulang ke tanah kelahiran ini, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

"Saya himbau tak usah pulang. Kalau pulang dikarantina 14 hari di Tuban dan ketika kembali dikarantina lagi 14 hari di tanah rantau," terang Bupati Huda kepada blokTuban.com selepas serah terima simbolis sembako murah di kompleks Pendapa Krida Manunggal Tuban, Senin (6/4/2020).

Alasan Bupati meminta karantina dilakukan di desa masing-masing, karena tersedia rumah dan kedekatan dengan keluarga. Sebelum itu, Pemkab akan memastikan kelayakan setiap rumah pemudik untuk jadi lokasi karantina.

Konsep sederhanya jika rumah pemudik panjang, lokasi karantina bisa di belakang dan anggota keluarga yang lain bisa di rumah depan. Kemungkinan terburuk jika rumahnya tidak layak, maka desa harus mencari rumah kosong untuk tempat karantina.

"Terakhir jika tidak ada rumah kosong, terpaksa fasilitas umum seperti sekolah dasar atau kantor desa dijadikan lokasi karantina selama dua pekan," imbuh mantan Ketua PCNU Tuban.

Untuk mencegah membludaknya pemudik, mulai sekarang setiap desa diminta nenyiapkan minimal dua ruang karantina. Jangan lupa cek suhu pemudik dan membiasakan mencuci tangan.

"Selama masa karantina, pemudik akan diawasi tiga pilar dan gugus tugas tingkat desa," tutup Bupati dua periode ini. [ali/rom]