Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com – Pertamina bertindak cepat untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi, selama masa tanggap darurat wabah COVID-19. Disinfektasi di SPBU yang merupakan layanan terdepan Pertamina kepada masyarakat sudah mulai dilaksanakan semenjak tanggal 26 Maret yang lalu.
[Baca juga: Pertamina Sterilisasi Sarfas Distribusi dan Tabung LPG ]
Sebanyak 897 SPBU di wilayah Provinsi Jawa Timur semua nya telah selesai dilaksanakan penyemprotan cairan disinfektan. Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengungkapkan, hal tersebut merupakan inisiatif bersama antara Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) I dan II, selaku organisasi yang menaungi para pengusaha pengelola SPBU di wilayah Jawa Timur.
“Seluruh area SPBU, khususnya yang sering diakses konsumen seperti dispenser, area pulau pompa, swalayan Bright Store, musholla, ATM, toilet dan area parkir tidak luput dari penyemprotan cairan disinfektan ini," ujar Rustam. Rustam menambahkan, fasilitas lain seperti perkantoran dan area tangki pendam juga dilakukan penyemprotan disinfekatan untuk melindungi karyawan SPBU dari penyebaran COVID-19.
Dengan memastikan bahwa area di sekitar lokasi SPBU higienis, diharapkan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang akan melakukan transaksi pembelian BBM, LPG maupun saat memanfaatkan fasilitas-fasilitas di SPBU.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat membiasakan bertransaksi non-tunai menggunakan aplikasi seperti MyPertamina, untuk mengurangi potensi penyebaran COVID-19 melalui kontak dengan uang tunai,” tambah Rustam.
Rustam menyampaikan, selain penyemprotan disinfektan di SPBU, kepedulian Pertamina kepada para operator yang menjadi garda terdepan penyaluran BBM bagi masyarakat juga menjadi prioritas. Tambahan Standard Operational Procedure (SOP) bagi operator sudah diberlakukan untuk melindungi dan mengurangi potensi mereka terpapar wabah COVID-19.
“Operator di SPBU akan diperiksa suhu badannya saat akan mulai dan mengakhiri shift. Operator wajib menggunakan alat pelindung diri seperti masker. Di sekitar dispenser juga sudah dipersiapkan hand sanitizer atau tempat cuci tangan portabel, yang dapat digunakan operator dan pelanggan, saat setelah selesai melakukan transaksi,” jelas Rustam.
Selain itu, himbauan physical distancing (jarak aman dari paparan) antara operator dan pelanggan juga selalu disampaikan ulang pada saat briefing pergantian antar shift.
Sampai dengan hari ini, secara total, di wilayah Pertamina MOR V Jatimbalinus telah dilakukan disinfeksi di lebih dari 1.100 SPBU yang berada di 4 Provinsi (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat). Inisiatif ini sebagai bentuk kepedulian Pertamina bagi masyarakat guna mengurangi kekhawatiran akan kondisi penyebaran wabah COVID-19 di tempat-tempat umum.
Rustam mengatakan, upaya-upaya meminimalisir penularan Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di SPBU, namun juga di jaringan distribusi lainnya SPBE, agen, dan pangkalan resmi Pertamina. Pihaknya juga menerangkan bahwa operasional SPBU maupun SPBE tetap berjalan normal, sehingga masyarakat dihimbau tidak perlu panik dalam melakukan pembelian BBM maupun LPG.
"Apabila masyarakat membutuhkan informasi tambahan mengenai layanan maupun produk-produk berkualitas dari Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 yang siap melayani kebutuhan masyarakat nonstop selama 24 jam," pungkasnya. [ono]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published