Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Kondisi jalan nasional di Kabupaten Tuban berlubang/rusak mengundang perhatian komunitas dan warga sekitar. Mereka secara swadaya menambal lubang yang dirasa memicu terjadi kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan, Jumat (28/2/2020).
Pantauan terakhir, warga di Kecamatan Bancar, Tambakboyo, dan Tuban Kota yang turun ke jalan. Penambalan lubang dilakukan dengan mengurug dengan tanah pedel sampai penyemenan.
Pelaku aksi sosial tersebut salah satunya Forum Relawan Tambakboyo (FRT) bersama masyarakat setempat. Muhammad Sanep warga Desa/Kecamatan Tambakboyo menjelaskan pengebrukan jalan berlubang menggunakan batu pedel dilakukan swadaya atas dasar kemanusiaan.
Apalagi pasca adanya korban meninggal terlindas roda truk tronton di jalan raya Kecamatan Jenu, akibat truk menghindari lubang-lubang yang berjejer hampir disemua bahu jalan.
"Kami mendengar ada ibu-ibu yang meninggal karena kecelakaan di Jenu akibat jalan berlubang itu, kemudian kami bersama warga merasa terpanggil dan berinisiatif untuk mengebruk jalan berlubang di sepanjang jalan Kecamatan Tambakboyo ini," jelas pria yang memfokuskan diri menjadi relawan Tuban.
Penambalan jalan tersebut dilakukan di sepanjang jalan jalur Pantura Kecamatan Tambakboyo, masing-masing di Desa Pabean, kemudian di depan pasar Tambakboyo, hingga di Desa Bentoro.
Untuk itu, pihaknya juga berharap agar pemerintah dapat cepat tanggap untuk segera melakukan perbaikan di jalan-jalan yang berlubang tersebut, agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa, apalagi sampai meninggal.
"Mati karena kecelakaan akibat menghindari jalan berlubang itu kan sangat konyol. Maka itu kami sangat berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan untuk menambal jalan berlubang," imbuhnya.
Senada dengan Sutomo warga Kelurahan Karangsari Kecamatan Tuban. Dia bersama warga lainnya mengecor jalan berlubang di sekitar Jembatan Mangunjoyo Jalan nasional PB. Sudirman.
"Jalan yang kami semen/cor lebarnya 40 centimeter," sambungnya.
Beberapa hari sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tuban, bersama Kabag Umum Protokol dan Komunikasi Pimpinan, dan Pejabat Pengambil Komitmen (PPK) 4.4 Bulu-Tuban-Sadang Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Siska Yovina Ervitasari serta sejumlah pejabat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tuban meninjau jalan rusak di seputaran kawasan Jati Peteng Kecamatan Jenu.
Peninjauan ini untuk mengetahui secara langsung dan menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat pengguna jalan belakangan ini.
Siska Yovina menjelaskan mulai tahun 2019 yang lalu anggaran perawatan rutin jalan nasional mulai Perbatasan Tuban-Rembang sampai Lamongan-Gresik tidak ada. "Untuk perbaikan jalan yang rusak harus menunggu proses lelang oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional," terangnya.
Untuk lelang tahun 2020 ini, lanjut Siska sedang dalam proses, sehingga pada akhir Februari atau awal Maret sudah bisa dilaksanakan kontrak dan dilaksanakan pengerjaan perbaikan jalannya. Dari Pantauan PPK 4.4 ada tiga titik jalan yang akan diperbaiki.
“Tetapi tidak menutup kemungkinan setelah dilakukan Fit anginering akan ditambah lokasi untuk diperbaiki,” jelasnya.
Adapun tiga titik yang akan dilaksanakan perbaikan di antaranya Jalan Panglima Sudirman sekitar pembangunan Rigid Tahun lalu, di sekitar jembatan pancer dekat terminal baru, dan kawasan Wilis sampai jati peteng Jenu.
"Kami target perbaikan ini tuntas Desember 2020," tandasnya. [ali/col]