Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina Tuban yang terletak di pesisir Kecamatan Jenu mampu menyuplai BBM jenis Premium di Kabupaten Tuban selama 11 hari.
Meski di bawah target Pertamina yang menyampaikan 22 hari, tapi Komisi VII DPR RI menilai wilayah Tuban masih aman. Terbukti selama ini tidak pernah terjadi keluhan kelangkaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Kedatangan kami bertugas mengawasi suplai dan distribusi BBM. Hari ini kunjungan di Kilang PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) dan berlanjut di TBBM," ujar anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari di sela Kunker bersama Komite BPH Migas, , Kamis (20/2/2020).
Dari kedua perusahaan plat merah tersebut, Komisi VII maupun BPH Migas mendapat informasi bagus. Rombongan hanya butuh data detail lagi terkait progres kedua perusahaan terkait.
TBBM Tuban sendiri merupakan terminal BBM terbesar kedua dari sisi kapasitas di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Sekaligus menjadi tulang punggung untuk pasokan Jatim dan juga buffer stock BBM nasional.
Lebih dari itu, TBBM Tuban juga menopang cadangan untuk Indonesia Timur, diantaranya Makassar, Wamena, Kupang, dan Bau-bau. Di samping itu juga memasok SPBU di wilayah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Rembang, Gresik, dan Cepu.
Di lokasi ini ada 12 tangki penampung BBM berbagai jenis seperti Pertamax, Premium, bioSolar, dan Pertalite dengan total kapasitas 470.000 KL.
Untuk Kilang TPPI sendiri, Ratna mengakui masih ada beda persepsi di kabinet antara Komisi III dan VII. Komisi III meminta sengketa yang membelenggu TPPI diselesaikan dulu, baru bisa ke operasional.
"Kalau kita karena TPPI berkaitan ketahanan Migas nasional, maka TPPI harus tetap berjalan sesuai regulasi yang sudah ada," tegasnya.
Kilang TPPI sendiri, pernah disampaikan
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, sebentar lagi bakal terintegrasi dengan megaproyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Rencana ini setelah Pertamina menguasai saham mayoritas Tuban Petro induk TPPI sebesar 51 persen.
Dalam kunjungannya pada akhir 2019, Presiden RI Joko Widodo menegaskan jika TPPI bisa mengolah minyak mentah menjadi produk aromatik, olefin dan juga BBM, Premium, Pertamax, Solar dan LPG. Oleh karena itu, jika produksi di TPPI ini sudah bisa maksimal maka Indonesia akan bisa menghemat devisa hingga US$ 4,9 miliyar.
Mulai tahun 2020 ini sesuai RKAP, Pertamina akan melakukan peningkatan produksi aromatik kilang TPPI dari saat ini 46 ribu ton menjadi 55 ribu ton.
Dalam jangka panjang, Pertamina juga akan membangun Olefin Center, sehingga nantinya TPPI akan memproduksi petrokimia sebesar 700 ribu ton per tahun. [ali/ito]
TBBM Pertamina Tuban Mampu Suplai Premium 11 Hari
5 Comments
1.230x view