Reporter: --
blokTuban.com - Salah satu tanda yang mengindikasikan kamu akan segera melahirkan , yaitu ketika rahim terasa kencang selama beberapa saat, lalu rileks kembali. Namun, tidak semua kontraksi merupakan tanda persalinan. Bisa saja kontraksi yang kamu alami hanyalah kontraksi palsu.
Kontraksi palsu atau kontraksi Braxton-Hicksmerupakan tanda bahwa tubuhmu sedang mempersiapkan diri atau berlatih untuk menghadapi persalinan. Namun, kontraksi ini tidak menandakan bahwa persalinanmu sudah dekat.
Mengenali Kontraksi Palsu dan Asil
Nah, supaya kamu tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, yuk, ketahui perbedaannya dengan kontraksi asli dari hal-hal berikut ini:
Waktu terjadinya kontraksi
Kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu biasanya dimulai pada trimester ketiga, namun ada juga ibu hamil yang merasakannya di trimester kedua kehamilan. Kontraksi ini lebih sering muncul pada siang atau sore hari, terutama setelah melakukan aktivitas fisik yang berat atau saat ibu hamil kelelahan.
Sedangkan kontraksi asli umumnya terjadi saat usia kandungan sudah 40 minggu. Jika kontraksi asli muncul sebelum usia kandungan 37 minggu, ibu hamil mungkin akan melahirkan bayi lahir secara prematur.
Sensasi kontraksi yang dirasakan
Ketika kontraksi palsu terjadi, biasanya pengencangan hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan. Sedangkan pada kontraksi asli, pengencangannya akan terasa lebih luas, dimulai dari punggung bawah lalu menjalar ke seluruh bagian perut. Beberapa wanita menggambarkan sensasi kontraksi asli seperti kram menstruasi yang sangat kuat.
Selain itu, kontraksi palsu biasanya juga akan reda atau bahkan hilang jika kamu bergerak atau berjalan. Namun pada kontraksi asli, bergerak atau berjalan justru dapat memperburuk keluhan yang dirasakan.
Perbedaan kontraksi palsu dan asli juga bisa kamu ketahui dari intensitasnya. Pengencangan perut yang terjadi pada kontraksi palsu biasanya akan terasa lebih ringan seiring bertambahnya usia kehamilan.
Lamanya kontraksi
Kontraksi palsu biasanya berlangsung dalam waktu yang bervariasi, bisa selama kurang dari 30 detik sampai sekitar 2 menit, dengan interval yang tidak teratur. Sedangkan kontraksi asli umumnya hanya berlangsung sekitar 30 hingga 70 detik, namun jarak waktu antarkontraksinya teratur dan semakin pendek seiring waktu.
Pada kontraksi asli, pengencangan perut terasa stabil, bahkan dapat muncul lebih sering, terasa semakin berat, dan berlangsung lebih lama ketika menjelang persalinan.
Mengalami kontraksi palsu saat hamil merupakan hal yang wajar dan bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan, sehingga tidak diperlukan penanganan medis.
Jika kontraksi ini membuatmu tidak nyaman, kamu bisa meredakannya dengan memperbanyak istirahat, mandi air hangat, mencoba pijat ibu hamil, atau berolahraga ringan, misalnya berjalan-jalan di dalam rumah.
Meski kontraksi palsu dan asli dapat dibedakan dari hal-hal di atas, terkadang memang sulit untuk mengetahui dengan pasti kontraksi apa yang kamu rasakan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kontraksi sebelum usia kehamilan 37 minggu, atau bila kontraksi muncul tiap 5 sampai 6 menit, disertai perdarahan dari vagina, serta pecahnya ketuban. Bisa jadi gejala-gejala tersebut menunjukkan tanda bahaya kehamilan. [lis]
Sumber: www.alodokter.com