Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Presiden Joko Widodo akan segera meresmikan peralihan kilang PT Tuban Petrochemical Indonesia (TPI) ke PT Pertamina (Persero).
Melansir dari CNBC Indonesia, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dengan masuknya Pertamina untuk kelola kilang yang terintegrasi dengan petrokimia ini, bisa menghemat devisa negara hingga US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun.
"Ini masih kapasitas petrokimia terbata, penghematan US$ 700 juta sampai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17 triliun," terangnya, Sabtu (21/12/2019).
Potensi ini masih bisa lebih tinggi jika dilakukan debotlenecking untuk kelola kilang tersebut, itu juga tergantung dari harga penjualan aromatik yang diproduksi kilang tersebut.
"Karena harga termasuk PPn itu fluktuasi, ke depan bukan hanya aromatic center tapi dari sebagian harus ada investasi tambahan dan disiapkan oleh Kementerian BUMN," jelasnya.
Diberitakan blokTuban.com sebelumnya, pemerintah telah resmi menguasai 96% saham PT Tuban Petrochemical Industries (TPI). Melalui TPI dan anak perusahaannya PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), pemerintah akan mengembangkan industri petrokimia dalam negeri.
Awalnya pemerintah telah memiliki 70% saham TPI alias Petro Tuban. Namun dalam upaya penyehatan keuangan perusahaan yang terlilit utang, pemerintah menyuntikkan modal negara (PMN). Dengan demikian, utang TPI bakal berkurang dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 700 miliar saja.
TPI sebagai induk usaha TPPI selama ini difungsikan sebagai pengolah BBM. Langkah restrukturisasi utang yang ditempuh akan memberikan kesempatan perusahaan untuk berkembang sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi.
Sesuai jadwal yang diterima reporter blokTuban.com, Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana sebelum ke TPPI Tuban ada kegiatan di Surabaya. Rencana orang nomor satu di Indonesia menggunakan jalur darat untuk sampai di Bumi Wali.
Presiden bertolak dari Hotel Shangrilla sekitar pukul 10.15 Wib, dan tiba di Tuban pada pukul 12.30 Wib. [ali/dy]