Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menggelar talkshow bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan Yayasan Paramitra tentang kesehatan mata di Ruang RH Ronggolawe Setda Tuban, Selasa (03/12/2019).
Kegiatan tersebut menjadi Puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55, dan Hari Pengelihatan Sedunia di Kabupaten Tuban tahun 2019. Pada kesempatan ini Wabup Tuban H Noor Nahar Hussein, secara simbolis memberikan kaca mata kepada 300 pelajar dari Yayasan Paramitra dan Crishtoffel Blinde Mission(CBM).
Tampak hadir pada kegiatan ini, Direktur rumah sakit daerah dan swasta, Kepala BPJS Tuban dan Bojonegoro, Kepala Puskesmas se Tuban, pengurus Komite Mata Daerah (Komatda), dan Kader Mata Kabupaten Tuban.
Wabup Noor Nahar Hussein menyatakan, Pemkab Tuban terus berupaya menekan jumlah penderita katarak yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Mereka kebanyakan berasal masyarakat miskin, dan usia lanjut (Lansia), akibat masih minimnya pengetahuan perihal penyakit katarak, termasuk pencegahan serta penanganannya.
"Oleh karena itu, perlu penguatan sosialisasi di masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap katarak," ungkap Noor nahar Hussein dalam sambutannya.
Pemkab akan memberikan bantuan untuk berobat bagi masyarakat miskin yang menderita katarak. Dia menginstruksikan kepada Dinkes Tuban beserta jajaran lembaga terkait, melakukan pendataan warga yang terindikasi terkena katarak. Setelah divalidasi data tersebut akan menjadi dasar penentuan pemberian bantuan.
Disampaikan terima kasih, dan apresiasi kepada Dinkes dan Komatda Tuban, serta Kader Mata yang terus memperhatikan aspek kesehatan mata masyarakat di Bumi Wali. Komatda yang dibentuk setahun lalu saat ini memiliki 500 kader mata tersebar di seluruh Tuban, mulai sekolah dan Puskesmas.
Wabup dua periode ini menegaskan, Pemkab akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk menunjang upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satunya berkaitan dengan kesehatan mata masyarakat. Upaya ini sejalan dengan program provinsi untuk menurunkan jumlah penderita katarak di Jawa Timur.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim, dr. Setya Budiono, mengungkapkan, jumlah penderita katarak di Jawa Timur sampai saat ini mencapai 400.000 orang. Permasalahan katarak sering kali dipandang remeh oleh masyarakat umum, padahal kesehatan mata menjadi faktor penting dalam rangka peningkatan SDM.
"Katarak menjadi penyebab tertinggi kebutaan yang dialami masyarakat Jawa Timur," jelas Setya Budiono.
Dia menambahkan, Pemprov Jatim juga telah menyediakan sejumlah Rumah Sakit khusus menangani katarak. Tidak hanya itu, Komatda Jatim yang didirikan bulan lalu juga mulai melakukan pemetaan terhadap persebaran penderita katarak di Jawa Timur.
"Kami memberikan apresiasi khusus kepada Pemkab, Dinkes dan Komatda Tuban yang telah terlebih dahulu menginisiasi adanya upaya untuk memperhatikan kesehatan mata masyarakat," imbuhnya.
Sedangkan Kepala Dinkes Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo, dalam laporannya menyebutkan, pihaknya bekerjasama dengan RS Nahdlatul Ulama Tuban akan menyelenggarakan operasi mata gratis bagi 150 penderita katarak di Kabupaten Tuban.
Kegiatan ini menjadi rangkaian kegiatan HKN diadakan sejak bulan Oktober lalu. Tidak hanya itu, Dinkes Tuban juga mengadakan bakti sosial oleh 20 puskemas. [ali/ito]