Pentingnya Toleransi Beragama Ditanamkan Sejak Dini


Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Generasi Muda Umat Beragama (Gemautama) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (Stitma) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan sosialisasi dan dialog umat beragama, Kamis (21/11/2019).

Sosialisasi dan dialog dengan tema 'Peranan Pemuda Dalam Mengawal Nilai Nilai Pancasila dan Kerukunan Umat Beragama Di Era 4.0' tersebut turut meghadirkan narasumber Moh. Aan Anshori dan Jamal Ghofir.

Menurut Ketua Panitia Sutrisno, sosialisasi dan dialog umat beragama ini merupakan agenda rutin dari Gemautama yang adakan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus, hal itu bertujuan untuk menjaga toleransi beragama para generasi muda khususnya di Bumi Wali.

"Kegiatan ini merupakan agenda rutin dari Gemautama Kabupaten Tuban," kata Sutrisno.

Lebih lanjut, selain untuk menjaga toleransi kegiatan ini juga untuk memupuk nasionalisme berbangsa dan bernegara, sehingga para generasi muda terhindar dari radikalisme dan mereka lebih mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Diharapkan, dengan tema peranan pemuda dalam mengawal nilai nilai pancasila dan kerukunan umat beragama di era 4.0 ini, generasi milenial di Kabupaten Tuban bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila sebagai dasar hukum tertinggi bangsa indonesia.

"Dan selalu menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama," imbuhnya.

Sementara itu, Perwakilan BEM Stitma Tuban Naila Mailil Fitriati menyampaikan banyak terima kasih atas segala partisipasi dan semoga dengan terealisasinya acara ini bisa menjadikan suatu langkah meleknya toleransi bagi segenap pemuda, khususnya bagi mahasiswa di Kabupaten Tuban.

"Sosialisasi dan dialog dengan tema peranan pemuda dalam mengawal nilai nilai pancasila dan kerukunan umat beragama di era 4.0 ini semoga bisa menjadikan suatu langkah meleknya toleransi bagi setiap pemuda," kata Naila.

Menurutnya, menanamkan serta saling menghargai bukan hanya eksistensi. Namun di era milenial ini di butuhkan Generasi Militan yang mampu memfilter radikal, cantik moralitas dan cerdas serta intelektualitas.

"Kebhinekaan menjadikan semangat persatuan. Keberagaman bukan lah bentuk perpecahan, melainkan perbedaan adalah sebuah bentuk indahnya menyatu untuk bersatu," pungkasnya.[hud/ito]