Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Perhelatan Pilkada Tuban 2020 diprediksi lebih seru dibanding tahun 2015 silam. Banyak bakal calon bupati yang muncul, dengan latar belakang pejabat publik, pengusaha, hingga putra bupati.
Di Kabupaten Tuban hanya PKB satu-satunya partai politik yang bisa mengusung bupati, tanpa harus berkoalisi dengan lainnya. Mahalnya biaya politik di Pilkada, tak membuat partai gemuk di Bumi Wali membuka koalisi.
"Biaya Pilkada 2020 mahal dari tahun 2015," ungkap Sekretaris DPC PKB Tuban, Miyadi ketika dikonfirmasi reporter blokTuban.com, Rabu (13/11/2019).
Miyadi menambahkan, untuk memunculkan calon PKB akan menghitung secara rasional. Calon bupati yang diusung PKB, akan muncul paling akhir dibanding partai lainnya.
Pertimbangannya PKB akan melihat peta partai lain, apakah mengusung calon hanya esek-esek saja atau bagaimana. Pihaknya mendorong partai lain untuk serius jika menginginkan calon sendiri.
Misalnya Sekretariat Bersama (Sekber) terdiri PPP, Demokrat, Nasdem, dan PAN jelas mengusung calon. Belum lagi PDIP dengan Gerindra, atau Golkar dengan PBB berarti sudah ada tiga calon bupati.
"Kami belum bisa sebut nama calon bupati PKB sekarang. Pada 1 Januari 2020 kami baru survei siapa calon yang pantas," beber Miyadi.
Diprediksi lebih dari 5 calon dari internal PKB, kemudian akan mengerucut satu atau dua nama. Komunikasi dengan partai lain akan tetap dilakukan, untuk membuka koalisi seperti di Pilkada 2015 lalu. Dimana seluruh partai merapat menjadi satu gerbong, kecuali partai Golkar.
Koalisi bisa saja terjadi, catatan Miyadi partai lain harus sevisi dan semisi dengan PKB untuk membangun Tuban lebih baik. Diyakini partai lainnya, sekarang menunggu siapa calon PKB.
"Biarkan mereka menunggu. Calon PKB bisa internal dan tak menutup kemungkinan dari eksternal," bebernya. [ali/ito]