Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Sumur keramat di kompleks makam Sunan Asy'ari atau Sunan Bejagung Lor di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dibersihkan.
Tradisi tersebut, hingga kini masih terus dijaga oleh masyarakat di desa setempat. Kegiatan nguras sumur tersebut diselenggarakan dua tahun sekali.
Selain membersihkan sumur keramat peninggalan waliyullah itu, dalam tradisi yang sudah turun temurun itu juga digelar tumpengan dan dawetan di area sumur. Dawetan dilaksanakan bersama masyarakat di area sumur keramat pasca sumur dibersihkan.
Kepala Desa (Kades) Bejagung, Aang Sutan Manuhutung Rahman Siregar mengatakan, jika tradisi membersihkan sumur Bejagung yang kedalamannya mencapai sekitar 35 meter ini sudah diselenggarakan sudah ratusan tahun lalu.
"Tradisi ini setiap dua tahun sekali. Selain membersihkan sumur nanti juga diadakan bancakan dan dawetan di area sumur ini," ujar Aang di lokasi, Jumat (18/10/2019).
Aang menuturkan, jika ritual membersihkan sumur keramat ini dari dulu hingga sekarang dilakukan oleh keluarga tertentu atau ahli waris (Tali Aris) dari Mbah Pamor yang merupakan pembuat sumur sekaligus santri dari Sunan Bejagung Lor.
"Untuk menjaga tradisi, yang boleh masuk untuk membersihkan sumur ini adalah Tali Aris atau keturunan Mbah Pamor, dan saya sudah tiga kali ini membersihkan sumur ini," imbuh Kades.
Kades juga menambahkan, jika selama ini dalam sehari terdapat puluhan hingga ratusan peziarah makam Sunan Bejagung Lor yang mengambil air dari sumur keramat ini dengan memberikan uang seikhlasnya. Diyakini, air dari sumur Bejagung Lor ini dapat menyembuhkan segala macam penyakit.
"Setiap hari ada puluhan bahkan sampai ratusan peziarah yang ambil air berkhasiat dari sumur ini," katanya.
Oleh sebab itu, pemdes Bejagung serta penjaga sumur berkomitmen menjaga keyakinan para peziarah, bahwa air ini diambil langsung dari sumur keramat ini dengan memperlihatkan langsung kepada peziarah saat pengambilan air dari dalam sumur.[hud/ono]